Ni Komang Ayu Sri Apriani. (BP/Wahyu Widya)

DENPASAR, BALIPOST.com – BASABali Wiki merupakan salah satu platform di media sosial yang rutin memperkenalkan Bahasa Bali. Keberadaan platform ini sudah memasuki usia 14 tahun dan telah menjadi wadah partisipasi anak muda menggunakan Bahasa Bali.

Tampilan kata Bahasa Bali yang sederhana dan Bahasa Indonesianya diunggah agar dibaca oleh pengguna media sosial. Cara-cara sederhana tersebut berkembang menjadi beragam kegiatan untuk makin membumikan Bahasa Bali di kalangan generasi muda.

Ni Komang Ayu Sri Apriani (27) yang kini berperan sebagai Koordinator Media Sosial untuk BASABali Wiki menuturkan organisasi nirlaba ini telah berkembang pesat sejak didirikan pada 2011.

Pada awalnya, organisasi berfokus pada pembuatan kamus digital trilingual (bahasa Bali, Indonesia, dan Inggris). Namun, kini telah menjelma menjadi sebuah platform yang mendorong partisipasi publik, terutama dari kalangan anak muda.

Baca juga:  Orang Bali Harus Bangga, Meski Berpenduduk Sedikit Tapi Punya Bahasa dan Aksara Sendiri

“Kita memang memulainya dari pembuatan kamus, jadi dulu ada juga menerjemahkan halaman depan google kemudian kita mengajak banyak pihak khususnya mahasiswa sastra Bali, dan masyarakat tentunya, membuat kamus. Jadi kita sistemnya wiki bisa dimasukkan oleh siapa saja,” ujar Ayu saat diwawancarai di Gedung Gedung Ksirarnawa, Art Center, Jumat (21/2).

Ia mengatakan dalam perjalanannya, platform ini tidak hanya berfokus pada Bahasa Bali, namun telah bergabung dalam jaringan “Bahasa Ibu” yang mencakup beberapa bahasa daerah lainnya, seperti Bahasa Sulawesi (Makassar), Bahasa Banjar (Kalimantan), dan Bahasa Sastra NTB. Melalui platform ini, anak muda diajak untuk aktif berdiskusi dan berpartisipasi dalam membahas isu sosial yang sedang berkembang.

Baca juga:  Generasi Milenial Diajak Lestarikan Bahasa Bali

Sebagai bagian dari upaya untuk memperluas akses dan partisipasi publik, pihaknya sedang mempersiapkan peluncuran aplikasi mobile yang memungkinkan penggunanya untuk mengakses kamus, memberikan opini, dan ikut serta dalam program “Wikithon”, sebuah lomba yang melibatkan anak muda dalam menulis opini, membuat video, serta poster menggunakan bahasa Bali. Menariknya, setiap karya pemenang akan dijadikan bahan untuk membuat policy brief yang diserahkan kepada pemerintah terkait.

Ia menyebut BASABali Wiki bertujuan untuk melestarikan Bahasa Bali di kalangan generasi muda yang semakin jarang menggunakan bahasa ibu mereka dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, tim penerjemah di organisasi ini juga berperan penting dalam memastikan bahwa konten yang diunggah benar secara tata bahasa, agar dapat digunakan sebagai referensi dan pembelajaran bagi masyarakat umum.

Baca juga:  Pencanangan Penggunaan Aksara Bali Disebut Tonggak Pelestarian Bahasa Ibu

Sebagai seorang koordinator media sosial yang baru bergabung selama dua tahun, Ayu merasa terhubung erat dengan tujuan BASABali Wiki. Meskipun latar belakangnya bukan di bidang sastra Bali, ia aktif mengikuti kegiatan budaya Bali sejak kecil, seperti mesatua dan metembang, yang memperkaya pemahamannya tentang budaya lokal.

“Jadi selain saya bisa membuatkan konten edukasi berbahasa Bali, tentang isu publik menggunakan Bahasa Bali, saya juga memberikan skill yang saya punya terus saya kembangkan lagi disini,” jelasnya. (Andin Lyra/Wahyu Widya/balipost)

BAGIKAN