SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kabupaten Klungkung cukup dikenal sebagai salah satu sumber makanan dengan olahan dasar dari ikan laut. Salah satu yang paling populer, adalah makanan dari olahan ikan di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung.
Tidak hanya populer sebagai pusat kuliner, Desa Pesinggahan juga cukup banyak tersedia bahan bakunya.
Awalnya para pedagang ikan ini setiap harinya berjejer di pinggir jalan sejak pagi hingga sore untuk menunggu pembeli. Banyak kendaraan berhenti untuk membeli ikan segar hasil tangkapan para nelayan setempat ini.
Hal ini menimbulkan masalah baru, karena jalur padat Klungkung-Karangasem, menjadi kerap macet dan rawan kecelakaan. Desa Adat Pesinggahan bersama desa dinas kemudian berkolaborasi, bersama-sama menginisiasi pembangunan pasar ikan di pinggir jalan Desa Pesinggahan.
Bendesa Adat Pesinggahan Wayan Sujana, pada Jumat (21/2) mengaku amat bersyukur, kini para pedagang yang didominasi ibu-ibu, bisa berjualan dengan aman dan nyaman.
Sebab, sebelumnya banyak yang was was dengan aktivitas para pedagang di pinggir jalan utama Klungkung-Karangasem, yang cukup padat. Para pedagang sudah menempati setiap los itu, sejak beberapa minggu lalu, setelah diplaspas pada pertengahan Januari lalu.
Hal serupa juga disampaikan Perbekel Desa Pesinggahan, Nyoman Suastika. Sejak awal, dia khawatir jika para pedagang tidak dibuatkan tempat, maka ke depan akan semakin liar dan membahayakan.
Sehingga pihaknya berkolaborasi dengan desa adat, memohonkan Bantuan Keuangan Khusus Kabupaten Badung. Pembangunannya dilakukan diatas lahan desa adat, menggandeng pihak ketiga dari warga lokal dengan menghabiskan anggaran Rp659 juta. Total terdapat 16 los.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Badung, yang telah merealisasikan bantuan ini, sehingga keberadaan para pedagang ikan di pinggir jalan, kini bisa memiliki tempat yang cukup representatif.
Hal ini memang diinisiasi dari dinas dinas. Pihaknya juga selalu berkolaborasi dan bersinergi dengan adat, kemudian disepakati dalam paruman. Sehingga bisa wujudkan pembangunan pasar ikan itu seperti sekarang. (Bagiarta/balipost)