
JAKARTA, BALIPOST.com – Hingga Selasa (25/2) masih ada 10 kepala daerah kader PDIP yang tak masuk retret. Mereka adalah Gubernur Bali Wayan Koster dan kawan kawan kepala daerah kabupaten/kota di Bali. Sementara Kemendgari sedikit mengalah bahwa kepala daerah yang tak bisa hadir bisa diwakili oleh sekda.
Hal itu dibenarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Di antara rombongan Pramono cs ini, sosok Gubernur Bali Wayan Koster tidak terlihat.
Tapi, Pram enggan menjawab pertanyaan terkait Koster yang tak terlihat bersama mereka. “Ya nanti dilihat saja,” kata Pram.
“Saya yang mungkin ini masuk yang terakhir ya karena yang lain (mengirimkan) sekda. Maka, ya sudah, kita semua mengikuti retret secara baik-baik dan tentunya kita bertanggung jawab terhadap apa yang kami ambil langkah ini,” sambungnya.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan ada 10 kepala daerah yang belum bergabung dalam retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Salah satu kepala daerah yang belum hadir adalah Gubernur Bali, I Wayan Koster.
“Peserta retret secara keseluruhan itu ada 503. Dalam catatan kami, yang sudah ada di dalam, yang bergabung itu 493,” kata Bima Arya kepada media di Akmil Magelang, Selasa (25/2).
“Jadi ada 10 yang masih belum bergabung, yang ada di luar. Dalam catatan kami itu, dari Bali dan ada Asmat,” sambung Bima Arya, yang juga selaku Kepala Sekolah Magelang Retret.
Dia menjelaskan kepala daerah yang belum bergabung dalam retret diminta segera mengirimkan wakil kepala daerah atau sekretaris daerah (sekda). “Jadi kalau sampai Selasa juga kemudian 10 kepala daerah ini memutuskan untuk misalnya tidak hadir, maka kami minta untuk segera diganti oleh wakil atau sekdanya,” ujar mantan Wali Kota Bogor itu.
Bima Arya menyebut pihaknya belum mendapat kepastian apakah 10 kepala daerah yang belum bergabung retret akan menyusul atau mengirimkan wakil atau sekdanya. Bima Arya menyebut hari ini Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan memberikan materi di retret.
Terpisah saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, memastikan tidak mengikuti rangkaian retret yang digelar di Magelang, Jawa Tengah.
Patriana yang akrab disapa Ipat kepada wartawan mengikuti Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga tidak ikut dan rencananya dalam waktu dekat kembali ke Bali.
Sebelumnya sempat hendak datang di sesi akhir pada 27 Februari hingga 28 Februari yang di antaranya diisi pengarahan dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Namun, kemungkinan besar tidak jadi ikut baik dirinya dan Bupati.
Ipat mengatakan kemungkinan akan ikut pada retret gelombang II. “Mungkin, gelombang II,” katanya.
Gelombang kedua akan dijadwalkan untuk kepala daerah yang belum dilantik menunggu hasil sengketa di MK.
Selain itu, Sekda Jembrana I Made Budiasa tidak ikut. Tidak ada jadwal untuk ke Jogjakarta atau Magelang.
Sementara itu, dari delapan bupati/wali kota terpilih dari kader PDI-P, baru Wali Kota Denpasar memastikan bahwa Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang akan ditugaskan mengikuti retret di Magelang. Kadek Agus menyebut Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara saat ini masih di Magelang. Ditanya apakah Wali Kota Denpasar mengikuti retret, Kadek Agus mengaku belum ada komunikasi.
“Belum ada komunikasi tapi beliau ada di Magelang,” tandasnya Selasa (25/2) saat ditemui di Mangrove Tahura Ngurah Rai.
Ia sendiri ditugaskan oleh Wali Kota untuk kembali ke daerah untuk melaksanakan perayaan HUT Denpasar. “Tapi saya diminta oleh Pak Wali, selesai pelantikan untuk balik ke daerah karena Pemerintah Kota sedang melaksanakan HUT ke-237 Denpasar,” imbuhnya.
Selanjutnya, usai apel HUT, ia akan kembali ke Magelang, mengikuti retret di hari terakhir. Meski Ketua Umum PDIP Megawati menginstruksikan agar kepala daerah menunda ikut retret, namun menurutnya banyak kepala daerah dari PDIP yang hadir retret. (kmb/surya dharma/citta maybalipost)