
MANGUPURA, BALIPOST.com – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung telah mengeluarkan surat edaran terkait kebijakan pembelajaran daring selama Bulan Ramadan. Kebijakan ini merujuk pada Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025, Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2025, serta Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 400.1/320/SJ. Selain itu, keputusan ini mengacu pada Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2024/2025.
Kabid Pendidikan SD Disdikpora Kabupaten Badung, Rai Twistyanti Raharja saat dihubungi, Kamis (27/2) membenarkan adanya surat edaran tersebut. Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan kondisi bulan Ramadan, terutama bagi siswa yang menjalankan ibadah puasa.
“Para siswa Muslim diberikan kelonggaran untuk tidak mengikuti pembelajaran secara penuh. Namun, jika sekolah ingin mengadakan kegiatan informal, hal tersebut diperbolehkan sesuai dengan kebutuhan,” ungkapnya.
Menurutnya, sekolah diberikan keleluasaan untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi masing-masing selama Ramadan. Untuk mengejar target akademik, pembelajaran akan dilakukan secara daring, terutama bagi siswa yang menjalankan ibadah puasa.
“Pembelajaran daring diterapkan agar progres akademik tetap terjaga. Karena setiap sekolah memiliki rencana pembelajaran yang berbeda-beda, maka pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah, orangtua, serta komite sekolah,” jelasnya.
Surat edaran yang ditujukan kepada siswa SD dan SMP ini menetapkan jadwal pembelajaran yang fleksibel. Pada 27 dan 28 Februari serta 3, 4, dan 5 Maret 2025, kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, atau daring, sesuai dengan penugasan dari sekolah. Selanjutnya, mulai 6 hingga 25 Maret 2025, pembelajaran kembali dilaksanakan di sekolah dengan tetap menyesuaikan kebutuhan siswa.
Selain pembelajaran akademik, sekolah diimbau untuk mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, seperti kajian keagamaan, pengembangan akhlak mulia, serta kegiatan sosial yang membentuk karakter positif. Sementara itu, dalam rangka hari raya Idul Fitri, Disdikpora menetapkan libur bersama pada 26, 27, dan 28 Maret serta 2, 3, 4, 7, dan 8 April 2025. Selama masa libur ini, peserta didik diharapkan dapat memanfaatkan waktu untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan masyarakat guna mempererat tali persaudaraan.
Setelah libur Idul Fitri, kegiatan pembelajaran di sekolah akan kembali berjalan normal mulai 9 April 2025. Dengan kebijakan ini, diharapkan proses pembelajaran di Badung tetap berjalan optimal tanpa mengurangi makna dan kekhusyukan ibadah selama Ramadan. (Parwata/balipost)