
BANGLI, BALIPOST.com – Hujan deras yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir bandang menerjang wilayah Desa Bonyoh, Kintamani. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun akibat banjir bandang tersebut, akses jalan Desa Bonyoh masih tergenang air dan tertutup endapan lumpur. Dampaknya, arus transportasi dari Desa Bonyoh menuju tegalan Bukian dan Desa Sekaan, Kintamani terputus dan sulit dilalui kendaraan bermotor maupun pejalan kaki.
Perbekel Desa Bonyoh I Wayan Denia, Kamis (27/2) mengatakan banjir bandang tersebut menerjang sejak Senin (24/2) lalu. “Curah hujan deras di arah utara (hulu). Kondisi diperparah lagi akibat letak ruas jalam tersebut berada di jalur yang berhimpitan dengan sungai. Jalan Bonyoh-Sekaan, memang berada di jalur sungai mati. Sehingga setiap tahun saat musim hujan otomatis terendam lumpur,” jelas Wayan Denia.
Untuk penanganan, pihaknya sudah langsung melapor ke Dinas PU Bangli. Sebab, akses jalan tersebut merupakan jalan kabupaten. “Hari ini baru bisa ditanggulangi,” akunya.
Disampaikan, endapan lumpur yang menutupi akses jalan tersebut kini sudah mencapai kedalaman 20 cm lebih. Hanya saja endapan lumpurnya kini kian meluas menutup akses jalan itu hingga sepanjang 20 meter lebih. “Karenanya, arus kendaraan bermotor dan pejalan kaki menjadi terganggu. Terutama bagi masyarakat yang akan ke kebun dan anak-anak sekolah,” ungkapnya.
Untuk itu, diharapkan upaya penanggulangan dampak banjir bandang tersebut segera bisa dilakukan. Dikonfirmasi terpisah, Kalaksa BPBD dan Damkar Bangli Wayan Wardana membenarkan adanya informasi tersebut.
Untuk penanganannya, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas PU Perkim Kabupaten Bangli untuk menurunkan alat berat. “Dampak banjir bandang itu, memang tidak sampai merugikan rumah penduduk. Namun endapan lumpur telah mengganggu arus transportasi dan juga pejalan kaki di jalan tersebut. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PU Kabupaten untuk bisa menurunkan alat berat,” imbuhnya. (Antarini/denpost)