Suasana loket farmasi (loket obat) untuk pasien rawat jalan di RSUD Bangli, Kamis (27/2). (BP/Istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Pelayanan di bagian loket obat atau farmasi di RSUD Bangli menuai keluhan dari warga selaku pengunjung/pasien/keluarga pasien. Sebab, untuk mendapatkan obat atau menukar resep obat dari dokter usai pemeriksaan, pasien atau pengunjung harus menunggu berjam-jam.

Bahkan ada pengunjung yang menunggu hingga lebih dari tiga jam untuk mendapatkan obat tersebut. Kondisi ini terjadi di loket obat untuk pasien rawat jalan.

Kondisi ini disampaikan lewat media sosial facebook pada grup Pengaduan 24 Jam Bangli Era Baru, Rabu (26/2). Pemilik akun India Nonix Nonix mengaku kasihan pada pasien yang menunggu obat sampai tiga jam. Dia menyarankan untuk menambah pegawai untuk mempersingkat waktu antrean.

Baca juga:  Warga Berharap Kerusakan Jalan Culali Segera Diperbaiki

Unggahan tersebut pun langsung mendapat tanggapan netizen (pemilik akun lain). Yang pada intinya menyampaikan kondisi serupa yang dialami. “Saya pernah juga nganter saudara kontrol, udah selesai jam 11 (pukul 11.00 Wita), lalu menunggu obatnya yang lama sampai jam 3 sore (pukul 15.00 Wita). Semoga ada solusi ke depanya agar lebih baik,” aku pemilik akun GungDe.

Begitu pula dengan pemilik akun Gde Suta. “Benar lamanya itu nunggu obat. Saya tiap 1 bulan sekali merasakan (antre lama),” ungkapnya diamini sejumlah pemilik akun yang lain yang juga merasakan kondisi yang serupa.

Baca juga:  Ini, Pengaduan Paling Banyak di "Klungkung Masadu"

Dikonfirmasi Direktur RSUD Bangli, dr. I Dewa Gede Oka Darsana, Sp.An., Kamis (27/2) menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Namun dirinya menekankan kondisi tersebut tak terjadi setiap hari.

“Kami saat ini sudah berbasis E-rekam medik, e-resep, e-billing. Permasalahan yang disampaikan di medsos adalah kondisi saat terjadi error sistem IT kita, tidak setiap hari,” jelasnya.

Disampaikan, antisipasi perbaikan saat itu sudah segera dilakukan oleh tim IT dan apotek RSUD Bangli. Namun laporan dari apotek yang diterimanya, penundaan atau antrean pengambilan obat tidak lebih dari 2 jam. “Kalau merujuk waktu tunggu layanan di poliklinik sudah sangat jauh membaik dibandingkan sebelumnya. Astungkara ke depan kami berbenah terus,” ucap mantan Ketua IDI Bangli ini.

Baca juga:  Kamis, Pura Ulun Danu Batur Gelar Pujawali

Pembenahan yang dimaksud, lanjut dia, dengan menjaga e-rm (rekam medik) agar tidak terjadi kendala teknis. Menambah tenaga IT & asisten apoteker. Terkait ini pihaknya masih sedang berproses rekrutmen yang bekerja sama dengan BKN.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berperan dengan mendaftar secara online (melalui JKN Mobile), sehingga ada kepastian jam kedatangan ke RS (sesuai nomor yang didapatkan secara online), sehingga tidak lama menunggu layanan dan antrean obat. “Dengan kepastian jam layanan, tidak akan terjadi penumpukan pada jam-jam tertentu (pasien bisa terdistribusi),” paparnya. (Antarini/denpost)

BAGIKAN