
MANGUPURA, BALIPOST.com – Kemacetan di wilayah Kuta Selatan, Badung menjadi perhatian serius, terutama di sepanjang Jalan Jimbaran-Uluwatu dan kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) hingga Ungasan. Kondisi ini diperparah oleh meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata Uluwatu.
Menanggapi hal ini, Bupati Badung, Wayan Adi Arnawa, menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai solusi untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Salah satu langkah yang telah diambil adalah pembangunan Jalan Lingkar Barat.
“Proyek ini sudah mulai berjalan, dan proses pembebasan lahan juga sudah dilakukan. Saya juga telah berkoordinasi dengan tim teknis dari Dinas PUPR Badung untuk menyiapkan anggaran guna menyelesaikan proyek ini,” ujar Adi Arnawa.
Selain itu, pemerintah juga tengah mengkaji pembukaan akses dari Jalan Lingkar Barat menuju Perumahan Puri Gading Jimbaran. Langkah ini diharapkan dapat mendukung rekayasa lalu lintas yang lebih efektif, sekaligus mengurangi kepadatan kendaraan di jalur utama.
Tidak hanya fokus pada kemacetan, Pemkab Badung juga memberikan perhatian serius terhadap masalah sampah, penyediaan air bersih, dan banjir. Adi Arnawa mengungkapkan bahwa ia akan meninjau langsung beberapa Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di wilayah Kuta Selatan.
“Saya ingin melihat kondisi di lapangan secara langsung, bukan hanya berdasarkan laporan. Dengan begitu, solusi yang diambil bisa lebih tepat sasaran,” tegasnya.
Selain itu, masalah ketertiban dan keamanan juga menjadi perhatian utama. Bupati menyebutkan bahwa Gubernur Bali akan berkoordinasi langsung dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk mengatasi berbagai kasus kriminalitas yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan begitu, pemerintah berharap dapat menangani permasalahan utama di Kutsel secara efektif.
“Kami meminta perangkat daerah, terutama dinas teknis, segera mengambil langkah-langkah konkret. Fokus utama kami adalah menyelesaikan masalah kemacetan, sampah, air bersih, dan banjir agar masyarakat dapat merasakan dampaknya secara nyata,” pungkasnya. (Parwata/balipost)