Juri sedang menilai salah satu peserta dog show yang digelar Sabtu (1/3) di kawasan Lumintang, Denpasar serangkaian DTIK Fest 2025. (BP/eka)

⁴DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penanganan rabies dan pemeliharaan anjing lokal, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Pertanian menggelar ajang Dog Show. Kegiatan yang digelar serangkaian DTIK Fest 2025, Sabtu (1/3) di kawasan Lumintang, Denpasar mendapat sambutan antusias dari para pecinta anjing.

Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, A.A Gde Bayu Brahmasta, menegaskan peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya pengendalian rabies. “Rabies tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah, tetapi juga harus melibatkan masyarakat. Melalui dog show ini, khususnya untuk anjing lokal, kami ingin memberikan edukasi bahwa anjing lokal harus dipelihara dengan baik, dijaga kebersihannya, sehingga lebih menarik dan sehat. Harapan kami, masyarakat Denpasar dan Bali pada umumnya bisa lebih bertanggung jawab dalam memelihara anjing, sehingga populasi anjing liar dapat berkurang,” ujar Bayu.

Baca juga:  Dakwaan Korupsi PUPRKIM Seret 174 Nama Pegawai dan Rekanan

Dog show ini memiliki tiga kategori penilaian utama, yaitu kesehatan anjing, kepintaran anjing, serta parade anjing. Penilaian dilakukan oleh juri yang berkompeten di bidangnya.

Selain kompetisi, acara juga menghadirkan berbagai sosialisasi terkait pemeliharaan dan pelatihan anjing yang baik. Pengunjung bisa mendapatkan ilmu bermanfaat mengenai perawatan hewan peliharaan.

Dog show khusus anjing lokal mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satu peserta, Ni Putu Aprilia Indah Saraswati (20), mengaku mengikuti kompetisi secara iseng tanpa persiapan khusus. Ia memelihara anjing berdarah campuran yang diberikan oleh kakaknya. “Anjing saya sangat aktif dan cepat akrab dengan orang lain, meskipun sedikit canggung ketika bertemu anjing lain,” tuturnya.

Baca juga:  Denpasar Bangun Empat Rabies Centre

Tantangan terbesar yang dihadapinya dalam merawat anjing adalah menjaga kesehatan bulunya yang sering rontok.

Peserta lain, I Komang Pradja Adi Widnyana (22), memilih anjing Kintamani untuk dipelihara. Ia mengaku cukup mudah melatih dan berinteraksi dengan peliharaannya.

Sebelum mengikuti kompetisi, ia melakukan persiapan seperti pembersihan telinga dan merapikan bulu anjing. “Tantangan terbesar adalah anjing saya sangat aktif, sehingga saya sering kekurangan waktu untuk melatih dan menemani,” katanya.

Baca juga:  Kurir Narkoba Dipidana Delapan Tahun

Sementara itu, Ni Putu Sintya Darmayani (17), memilih anjing lokal karena daya tahan tubuhnya lebih kuat dibandingkan anjing ras lainnya. “Anjing saya berbadan besar dengan bulu yang bagus. Awalnya ia galak, tapi dengan usaha dan kesabaran, saya bisa membangun hubungan yang baik dengannya,” ungkapnya.

Ia juga mengaku tidak memiliki persiapan khusus karena ini adalah pengalaman pertamanya dalam mengikuti dog show. (Wahyu Widya/balipost)

BAGIKAN