DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak dihentikan pengoperasiannya pada 1 Januari 2025, sebanyak 30 unit Bus Trans Metro Dewata (TMD) dijual oleh PT Satria Trans Jaya sebagai operator. Langkah itu diambil untuk membiayai operasional dan gaji karyawan. Pasalnya, tidak semua karyawan dirumahkan.
Dari 317 orang karyawan, 31 orang karyawan masih aktif bekerja dan digaji oleh perusahaan. Sedangkan karyawan yang dirumahkan telah dipenuhi hak-hak mereka.
Manajer Operasional Bus TMD, Ida Bagus Eka Budi, mengungkapkan bahwa bus tersebut telah terjual sejak 25 Februari 2025. Bus tersebut dijual karena memang ada pembagian saham sebanyak 25 unit dan 5 unit untuk biaya operasional. Kini masih sisa 75 unit sembari menunggu kepastian operasional dari Pemerintah Provinsi Bali.
Untuk memastikan hal tersebut, pihaknya bersama pengguna TMD sudah menemui Gubernur Bali, Wayan Koster di Rumah Jabatan Jayasabha, Sabtu (1/3). Dalam pertemuan tersebut, diungkapkan bahwa Gubernur Koster memastikan operasional TMD segera diaktifkan kembali.
Kepastian itu dipertegas seusai menyampaikan Pidato Perdanya di Gedung DPRD Bali, Selasa (4/3). Pada saat ditanyakan oleh awak media soal kebijakan terkait keberlanjutan TMD, Koster mengaku akan melanjutkan secepatnya. “Secepat mungkin (Bus TMD beroperasi kembali,red), lagi dirumusin oleh Bapak Sekda (Dewa Indra-red),” tandas Koster.
Sebelumnya, pada saat menjadi inspektur upacara peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar, di Lapangan Lumintang, Kamis (27/2), Gubernur Koster menegaskan komitmennya untuk mengatasi kemacetan di kawasan metropolitan Denpasar dan Badung dengan menghidupkan kembali layanan bus TMD. Koster melihat potensi besar dalam transportasi publik ini jika dikelola dengan lebih efektif. Oleh karena itu, ia memastikan sistem yang lebih efisien segera diterapkan agar bus ini benar-benar menjadi solusi bagi mobilitas warga.
“Masyarakat Bali menginginkan transportasi publik yang nyaman, terjangkau, dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, kami akan memastikan Trans Metro Dewata kembali berjalan optimal sebagai bagian dari solusi jangka panjang,” tegas Koster. (Ketut Winata/balipost)
