
3SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung I Made Satria menyampaikan pidato perdananya dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Klungkung, dengan menegaskan 12 program dalam 100 hari kerja. Pidato dalam rangka serah terima jabatan dan penyampaian pidato sambutan Bupati Klungkung Masa Jabatan 2025-2030, disambut antusias masyarakat. Dari 12 program itu, semuanya telah disusun dengan sistematis, agar eksekusinya dapat dilakukan dengan realistis dalam waktu 100 hari.
Dalam pidatonya di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Kamis (6/3), Bupati Satria mengatakan 12 program dalam 100 hari kerja itu, di antaranya, mengembalikan jam kerja seperti sebelumnya, penataan birokrasi, penyelesaian pengelolaan sampah dengan teknologi modern, pengelolaan retribusi dengan one gate one destination, revitalisasi jalan ke area pariwisata, akurasi data atau penyempurnaan data Klungkung Dalam Genggaman, optimalisasi Mall Pelayanan Publik (MPP).
Selain itu, juga ada di bidang infrastruktur berupa penyerahan badan jalan shortcut dari objek wisata broken beach menuju crystal bay, pemeliharaan jalan menuju objek wisata dengan penambalan akses jalan yang berlubang, realisasi santunan kematian sebesar Rp 2 juta, penataan taman kota, melengkapi sarana dan prasarana guna mendukung peningkatan mutu pelayanan RSUD Klungkung seperti penambahan layanan HD, penyiapan rumah duka, penambahan alat kesehatan khususnya ventilator dimana ini disediakan dengan pola kerjasama agar tidak membebani APBD.
“Kami akan optimalkan 100 hari kerja itu. Kami juga sedang menyiapkan blue print pembangunan Nusa Penida, sebagaimana dijelaskan bapak Gubernur Bali tadi yang sedang dikerjakan dengan Unud. Karena selama ini kita hanya baru berpatokan pada RDTR. Tetapi, blue print ini secara detail belum. Ini penting karena kita tidak ingin (pembangunan) Nusa Penida, nanti malah kebablasan,” kata Bupati Satria didampingi Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra saat ditemui usai rapat Paripurna Istimewa.
Disisi lain, Gubernur Bali Wayan Koster memberi jempol program 100 hari Bupati Klungkung. Ini menurut dia sudah sejalan dengan apa yang diharapkan dan dirancang Pemprov Bali. Dia memberi catatan bahwa untuk melaksanakan 100 hari kerja ini perlu hitungan cermat. Prioritas harus dipilih mempertimbangkan berbagai aspek, agar tatanan program dan eksekusinya bisa dijalankan secara realistis. Demikian juga kebutuhan anggaran agar yang paling efisien, untuk mendukung efisiensi anggaran pemerintah pusat.
“Program (100 hari kerja) yang dijalankan harus berorientasi kepada kepentingan masyarakat yang mendesak. Terkait kepentingan itulah, saya harus hadir langsung dalam rapat paripurna istimewa ini. Di daerah lain saya tidak hadir. Di Klungkung saya hadir, karena Klungkung ini istimewa, agar program di Klungkung inline, dengan pusat, provinsi dan kabupaten. Bersama-sama dan serius,” tegas Gubernur Koster dalam sambutannya.
Gubernur Koster kembali menegaskan bahwa Klungkung juga harus berkontribusi dalam mewujudkan ekosistem alam Bali yang bersih. Antara lain, misalnya dengan pengendalian plastik sekali pakai, program-program ini akan progresif hingga ke tingkat desa. “Kurangi penggunaan plastik. Saya juga akan melarang produk minuman berkemasan plastik. Pengelolaan sampah berbasis sumber paling tinggi di tingkat desa. Siapa bikin sampah, dia yang harus selesaikan. Desa ku bersih tanpa sampah desa lain. Kami akan gelar lomba desa bersih dinilai akhir tahun 2025, akan diberikan insentif Rp 500 juta sampai Rp 1 Miliar. Selesaikan di tingkat desa, untuk mewujudkan ekosistem alam yang bersih. (Bagiarta/balipost)