Manggala Pasikian Yowana Kota Denpasar AA. Made Angga Harta Yana. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hingga pendaftaran ditutup per Februari 2025, sebanyak 254 STT di Denpasar mengikuti lomba ogoh-ogoh. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai 160 STT.

Manggala Pasikian Yowana Kota Denpasar AA. Made Angga Harta Yana, Kamis. (6/3) mengatakan, akhir Februari lalu ia telah melaksanakan technical meeting dengan STT yang telah terdaftar sebanyak 254 STT untuk lomba ogoh-ogoh besar. Selanjutnya, hingga 17 Maret akan dilakukan penilaian dan penjurian.

Dari 254 STT, akan dilakukan penjaringan menjadi 16 nominasi yang akan ditampilkan di Kasanga Festival dari 21-23 Maret. Diakui banyak PR bagi panitia dan juri karena keterbatasan waktu penjurian, banyaknya jumlah peserta ditambah kondisi macet di Denpasar

Baca juga:  Pastikan Nyepi Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolsek Dentim Sambangi Ratusan Banjar

“Antusias teman-teman STT meningkat. Ini akan menjadi ajang yang sangat bergengsi karena tahun ini kita menerapkan sistem kontestasi, yaitu kita tidak lagi mengambil di setiap kecamatan namun kita mengambilnya seluruh Denpasar yang terbaik,” jelasnya

Mekanisme perlombaan sudah disampaikan terkait kriteria ogoh-ogoh baik filosofi, konstruksi, kreativitas, dll. Apalagi saat ini diakui kreativitas STT berkembang dengan penambahan mesin di dalam ogoh-ogoh yang membuat ogoh-ogoh bisa bergerak. Hal ini juga akan menjadi nilai plus dari konstruksinya.

Baca juga:  Rezim Algoritma, Wartawan Makin Jarang Tulis Berita Kisah

“Tentu setiap tahun kualitas karyanya terus di upgrade dan update, maka dari acara kontestasi ini, kita harapkan menjadi barometer untuk teman-teman adalah ogoh- ogoh yang paling baik di tahun ini, tahun depan pastinya itu akan menjadi acuan mereka untuk upgrade,” ujarnya.

Dari 364 STT yang di SK-kan, 254 STT yang mengikuti lomba ogoh- ogoh. Artinya sebagian besar STT di Denpasar mengikuti lomba ogoh-ogoh.

Baca juga:  Terbaik, 12 Ogoh-ogoh akan Tampil di Kasanga Festival

Terbanyak, yang mengikuti lomba ogoh-ogoh dari Denpasar Timur sebanyak 74 ogoh-ogoh dan paing sedikit Denbar sebanyak 59 ogoh- ogoh. Berarti, ada 100 STT tidak mengikuti lomba ogoh-ogoh yang mungkin terbanyak di Denbar, terlihat dari jumlahnya yang sedikit.

“Ada beberapa STT yang tidak ikut dan memang di wilayahnya tidak membuat ogoh-ogoh, seperti Desa Adat Renon yang sangat spesial tidak membuat ogoh-ogoh karena desa mawacaranya tidak mengizinkan ogoh-ogoh di sana, ada pantangan,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN