Gubernur Bali, Wayan Koster saat menghadiri pengukuhan Guru Besar Tetap di Unmas Denpasar, Jumat (7/3). (BP/Ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster akan progresif membangun Bali pada periode 2025-2030. Kontribusi perguruan tinggi akan dilibatkan secara maksimal. Kerja sama akan dilakukan dengan civitas perguruan tinggi. Tiga pilar atau Tri Dharma perguruan tinggi akan dioptimalkan melalui kontribusi para pendidik dan mahasiswa dalam mendukung setiap program berlandas visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

Langkah jitu yang akan dijalankan Gubernur Koster yakni melibatkan perguruan tinggi melakukan riset dalam mendukung setiap program pembangunan Bali. “Pembangunan Bali supaya lebih progresif cepat dan tepat, tiang akan melibatkan perguruan tinggi. Kerjasama lakukan riset soal pangan, air, energi, transportasi, infrastruktur, pertanian, dan seterusnya,” kata Koster ketika menghadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar, Jumat (7/3).

Gubernur Koster mengatakan, kerja sama dengan perguruan tinggi telah dilakukan sejak memimpin Bali pada periode pertama (2018-2023). Hal utama dari keterlibatan perguruan tinggi kata Koster, yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat). “Para dosen, mahasiswa, dan civitas perguruan tinggi kita akan ajak kerja sama. Selain riset, nanti kita buatkan KKN tematik,” ujar Gubernur Bali dua periode ini.

Baca juga:  Lonjakan Kasus COVID-19 Terjadi di Bali, Gubernur Koster Sebut Ini Sebabnya

Pemimpin visioner dan pekerja keras ini menyampaikan beberapa terobosan jitunya di hadapan para guru besar dan pelaku pendidikan Unmas. Koster ingin mewujudkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang selaras dengan visi pembangunan Bali yang berbasis budaya dan kearifan lokal. SDM unggul di Bali akan dilibatkan dalam setiap program prioritas.

“Mahasiswa seluruh Bali kita akan ajak terjun ke desa-desa untuk bertemu dengan petani dan mengajari mereka, bagaimana lahan diberdayakan, pengembangan dan pendampingan agar petani paham betul. Tak hanya sektor pertanian, kesehatan dan lainnya juga,” ujarnya.

Koster menyadari bahwa SDM Bali di sejumlah perguruan tinggi di Bali tak kalah dibanding tempat lain. Untuk itu, harus dilibatkan sesuai dengan kebutuhan program pembangunan Bali.

Baca juga:  Gubernur Bali Respons Positif Masukan Paiketan Krama Bali

“Karena SDM di perguruan tinggi kita sangat kaya dengan berbagai keahlian nya sesuai kebutuhan pembangunan Bali. Ini harus diberdayakan secara optimal baik secara institusional dan perorangan,” kata Gubernur Koster.

Pada kesempatan tersebut, Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini juga akan berkolaborasi dengan para dokter dan lulusan jurusan kesehatan masyarakat di sejumlah perguruan tinggi di Bali untuk melakukan mitigasi guna membangun pola hidup sehat dan bahagia. Koster tidak ingin krama Bali sakit dan memenuhi rumah sakit. Jika banyak warga Bali sakit, maka pembangunan sektor kesehatan di Bali dinilai gagal. Dia ingin kesehatan masyarakat (Kesmas) menjadi budaya kehidupan krama Bali

“Soal kesehatan, tiang ajak kerjasama dengan fakultas kedokteran dan kesmas di seluruh Bali, tiang ingin agar kesehatan masyarakat menjadi budaya hidup di Bali. Jadi bagaimana kita berusaha hanya sedikit orang sakit. Karena kalau banyak orang masuk rumah sakit itu artinya kita gagal tangani sektor kesehatan di Bali,” tegas Koster.

Baca juga:  Simpan Laptop di Sekolah, Ratusan Lemari Besi Disiapkan

Untuk itu, ia akan memprioritaskan penerapan program kesehatan masyarakat dengan pola hidup sehat dan bahagia. “Kita akan menerapkan dan membangun pola hidup sehat dan bahagia. dengan sejumlah parameternya. Seperti makan dan minum sehat, ekosistem sehat, sanitasi, pokoknya apapun sehat agar kehidupan kita sehat,” jelas Koster.

Semua ini lanjut Koster tersedia di Perguruan Tinggi di Bali. Sehingga harus diberdayakan dan kolaborasi guna membantu masyarakat. “Semua ada di perguruan tinggi. Kita akan bekerja sama dengan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan pembangunan Bali ke depan pada semua sektor termasuk kesehatan,” katanya.

Selain menghadiri Pengukuhan Guru Besar Tetap Unmas, Gubernur Koster ditemani Rektor Unmas menanam pohon di halaman kampus tersebut sebagai wujud penghijauan lingkungan. Koster selalu meminta agar semua elemen masyarakat ikut menjaga alam Bali tetap bersih. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN