
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung kembali menggulirkan program pinjaman modal tanpa bunga bagi pelaku usaha mikro di Gumi Keris pada 2025. Melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (DiskopUKMP), program ini memungkinkan pelaku usaha memperoleh pinjaman tanpa dikenakan biaya bunga, administrasi, maupun asuransi.
Semua biaya tersebut sepenuhnya disubsidi oleh Pemkab Badung, sehingga peminjam hanya perlu membayar pokok pinjamannya. Namun, program ini hanya dapat diakses oleh pelaku usaha mikro kategori pemula.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung, Made Widiana, Senin (10/3) menyatakan bahwa program ini kembali dijalankan bekerja sama dengan PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali. “Iya, Pemerintah Kabupaten Badung melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan kembali bekerja sama dengan PT BPD Bali menyelenggarakan program bantuan modal berupa kredit subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera,” ujarnya.
Widiana menjelaskan, bahwa program ini merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya, dengan tujuan utama memberikan akses permodalan bagi usaha mikro yang kerap terkendala modal. “Bagi pelaku usaha mikro yang ingin mencari tambahan modal, kami persilakan untuk mengakses melalui Bank BPD terdekat,” tambahnya.
Menurutnya, kredit mencakup subsidi biaya bunga, provisi, serta imbal jasa penjaminan (asuransi). “Pelaku usaha mikro hanya perlu membayar biaya pinjaman pokok saja di Bank BPD Bali,” tegasnya.
Tahun ini, Pemkab Badung meningkatkan jatah penerima bantuan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Jika tahun lalu hanya 100 usaha yang mendapat bantuan, pada 2025 jumlahnya ditingkatkan menjadi 200 usaha. Setiap usaha mikro dapat mengakses pinjaman maksimal Rp25 juta. “Maksimal tiap usaha mikro boleh pinjam Rp25 juta. Dan target sasaran kami di tahun 2025 ini meningkat dari sebelumnya 100 menjadi 200 usaha,” jelasnya.
Melihat tingginya animo masyarakat, Pemkab Badung tengah mempertimbangkan peningkatan plafon pinjaman. Beberapa pengusaha mikro mengusulkan agar batas pinjaman ditingkatkan dari Rp25 juta menjadi Rp100 juta. Dengan program ini, diharapkan semakin banyak pelaku usaha mikro di Badung yang dapat berkembang dan naik kelas, sehingga turut mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Terus terang minat pengusaha untuk mendapatkan modal sangat tinggi. Makanya, usulan-usulan dari pengusaha mikro ini akan kita sampaikan ke pimpinan (bupati). Kalau memang bisa dibantu modal sampai Rp100 juta, mungkin akan ada biaya yang harus dibebankan, tetapi tetap di bawah KUR,” pungkasnya. (Parwata/balipost)