Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Kuta melakukan penataan kabel dan perompesan pohon perindang di sejumlah jalur utama. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kuta melakukan penataan kabel provider internet dan perompesan pohon perindang di sejumlah jalur utama. Kegiatan menjelang prosesi pengarakan ogoh-ogoh terkait hari raya Nyepi tahun 2025 ini melibatkan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel) serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung.

Ketua LPM Kelurahan Kuta, Putu Adnyana mengungkapkan bahwa upaya penataan ini telah berlangsung sejak beberapa minggu lalu sebagai persiapan menyambut malam Pangerupukan. “Kegiatan ini kita fokuskan di jalur-jalur yang dilalui ogoh-ogoh di Kuta. Cabang pohon yang rendah kita potong, kabel yang rendah kita tinggikan, dan kabel provider yang sudah tidak terpakai kita potong,” ujar Adnyana, Senin (10/3).

Baca juga:  Pohon Perindang Diracun, DLHK Badung Geram

Selain bekerja sama dengan Apjatel dalam merapikan kabel, pihaknya juga menggandeng PLN untuk meninggikan kabel-kabel yang terlalu rendah dan berpotensi mengganggu pengarakan ogoh-ogoh. Sejauh ini, lebih dari 60 persen jalur pengarakan ogoh-ogoh telah tertata, dan pekerjaan masih terus berlangsung agar rampung sebelum malam Pangerupukan. “Program penataan ini juga merupakan agenda rutin bulanan yang dilakukan LPM Kuta bekerja sama dengan Apjatel untuk menjaga estetika wilayah,” katanya.

Adnyana menambahkan, bahwa banyaknya kabel provider internet yang melintang rendah menjadi perhatian serius. Oleh karena itu, LPM Kuta berinisiatif mendata dan menertibkan kabel-kabel yang sudah tidak digunakan. Jika dalam proses penataan ditemukan kabel tanpa identitas yang menggantung di tiang provider lain, maka kabel tersebut akan langsung dipotong.

Baca juga:  Selama 4 Jam, Merapi Luncurkan Awan Panas 24 Kali

“Kami mengajak provider untuk ikut serta dalam perapian ini agar bisa mengawasi fasilitasnya. Jika ada kabel yang tidak diketahui pemiliknya dan tidak ada koordinasi, maka akan kami potong. Sejauh ini belum ada komplain dari pihak provider, sehingga besar kemungkinan kabel-kabel yang kita tertibkan memang sudah tidak terpakai,” jelasnya.

LPM Kuta juga telah menggandeng 15 penyedia jasa internet dan telekomunikasi untuk bekerja sama dalam menjaga kerapian jaringan kabel di wilayah Kuta. Langkah ini tidak hanya memperbaiki estetika kota, tetapi juga membantu provider dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan mereka.

Baca juga:  Dari Penyelundupan Ribuan Ekstasi Digagalkan hingga Pasien Suspect Rabies Meninggal

Dengan pesatnya perkembangan infrastruktur telekomunikasi di Kuta, muncul pula provider-provider baru yang diharapkan bisa berkoordinasi dengan LPM Kuta. Komunikasi yang baik dengan penyedia layanan ini dinilai penting agar pemasangan dan perawatan kabel bisa dilakukan secara tertib, menghindari kesemrawutan di lapangan.

Namun, tantangan masih ada, terutama dengan keberadaan kabel siluman yang ditemukan menumpang di tiang milik provider lain. LPM Kuta terus berupaya menelusuri asal-usul kabel tersebut agar bisa ditertibkan dengan baik. “Kita cari informasi ke pemilik tiang terkait kabel-kabel yang menggantung di fasilitas mereka. Jika tidak ada kejelasan atau tidak bisa diajak koordinasi, maka kabel akan kita potong,” tegasnya. (Parwata/balipost)

 

BAGIKAN