
DENPASAR, BALIPOST.com – Berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), luas panen padi di Bali pada Januari 2025 mencapai 7.377 hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2025 diperkirakan seluas 24.082 hektare.
Dengan demikian, total luas panen padi pada subround Januari-April 2025 diperkirakan mencapai 31.459 hektare, atau mengalami peningkatan sekitar 3.641 hektare (13,09 persen) dibandingkan luas panen padi pada Subround Januari-April 2024 yang sebesar 27.817 hektare.
Sementara realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 mencapai sekitar 103.804 hektare, atau mengalami penurunan sebesar 4.710 hektare (4,34 persen) dibandingkan 2023 yang sebesar 108.514 hektare. Puncak panen padi tahun 2024 sama dengan tahun 2023, yaitu di bulan Mei. Luas panen padi pada Mei 2024 adalah sebesar 16.500 hektare, sedangkan pada Mei 2023 luas panen padi sebesar 14.280 hektare.
Plt. Kepala BPS Provinsi Bali, Kadek Agus Wirawan di Denpasar menerangkan KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.
Agus Wirawan menyebutkan, pada Januari 2025, produksi padi diperkirakan sebesar 44.163 ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2025 mencapai 146.612 ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Subround Januari-April 2025 diperkirakan mencapai 190.776 ton GKG, atau mengalami peningkatan sekitar 17.672 ton GKG (10,21 persen) dibandingkan 2024 yang sebesar 173.104 ton GKG.
Berdasarkan potensi produksi padi pada awal tahun 2025, beberapa kabupaten/kota dengan potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada Januari hingga April 2025 adalah Tabanan, Gianyar, dan Badung. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi padi terendah pada periode yang sama yaitu Denpasar, Bangli, dan Klungkung.
Pihaknya menilai potensi penurunan produksi padi yang cukup besar pada subround Januari–April 2025 dibandingkan subround yang sama pada 2024 terjadi di Gianyar dan Denpasar. Sementara itu, potensi peningkatan produksi padi pada subround Januari–April 2025 yang cukup besar terjadi di Buleleng, Tabanan, Badung, Klungkung, Bangli, dan Karangasem.
BPS Bali mengestimasikan pada Januari 2025, produksi beras diperkirakan sebanyak 24.906 ton beras, dan potensi produksi beras sepanjang Februari hingga April 2025 ialah sebesar 82.683 ton. Dengan demikian, potensi produksi beras pada subround Januari-April 2024 diperkirakan mencapai 107.589 ton beras atau mengalami peningkatan sebesar 9.966 ton (10.21 persen) dibandingkan dengan produksi beras pada Januari-April 2024 yang sebesar 97.623 ton beras. (Suardika/bisnisbali)