
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten Badung tengah berupaya menjaga stabilitas harga menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947 dan Idulfitri 1446 H yang jatuh dalam waktu berdekatan. Untuk mencegah lonjakan harga yang dapat memicu inflasi, Pemkab Badung telah menyiapkan tiga strategi utama.
Kepala Bagian Perekonomian Kabupaten Badung, A.A. Sagung Rosyawati, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menggelar rapat dengan sejumlah instansi terkait guna membahas upaya pengendalian harga selama periode hari raya. “Kami baru saja mengadakan rapat High-Level Meeting (HLM) TPID Badung untuk membahas strategi pengendalian inflasi dalam menyambut Nyepi dan Idul Fitri,” kata Rosyawati saat dihubungi, Selasa (11/3).
Hasil rapat tersebut melahirkan empat strategi utama, yaitu keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, serta ketersediaan pasokan dan komunikasi yang efektif. Dalam upaya menjaga keterjangkauan harga, pemerintah akan menggelar operasi pasar dan bazar pangan murah secara rutin dengan melibatkan Perumda, Bulog, serta berbagai pihak lainnya.
Fokus utama diberikan pada komoditas strategis seperti canang sari, daging ayam ras, dan hortikultura. Selain itu, pemerintah juga akan mengaktifkan gerai inflasi yang dikelola oleh Perumda dan Bulog sebagai referensi harga di pasar tradisional.
Subsidi harga juga akan diberikan untuk beberapa komoditas strategis, bekerja sama dengan Perumda. Pemerintah pun akan mengoptimalkan serapan cadangan beras dan komoditas pangan lainnya guna menjaga kestabilan pasokan. “Untuk memastikan distribusi pangan tetap lancar, Pemkab Badung akan meningkatkan pengawasan terhadap distribusi minyak goreng dan LPG guna mencegah aksi penimbunan. Penerapan Harga Pokok Penjualan (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) juga akan diawasi lebih ketat,” jelasnya.
Selain itu, subsidi ongkos angkut akan disediakan bagi Perumda dan lembaga pangan seperti BUMDes serta koperasi guna memperlancar distribusi bahan pokok. Pemerintah juga akan merealisasikan Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan Bangli, Buleleng, Tabanan, dan Banyuwangi untuk memastikan ketersediaan komoditas penting seperti cabai, bawang merah, telur ayam, daging ayam, dan gabah.
Pemkab Badung akan melakukan mitigasi dampak musim kemarau April-November 2025 melalui optimalisasi bendungan dan saluran irigasi. Selain itu, lahan tidur dan pekarangan akan dioptimalkan untuk memperluas area pertanian. Dalam mendukung ketahanan pangan, pemerintah juga akan memperkuat peran Perumda sebagai offtaker dalam skema contract farming dengan koperasi petani.
Berbagai program pertanian seperti penggunaan bibit unggul, pertanian organik, penanaman padi gogo, dan digital farming akan terus digalakkan. Ketersediaan pupuk bersubsidi juga akan dipastikan sesuai dengan kebutuhan musim tanam.
Sementara itu, komunikasi yang efektif menjadi bagian penting dalam strategi ini. Informasi mengenai pasar murah dan harga jual komoditas akan disebarluaskan kepada masyarakat. Pemerintah juga mengimbau pengusaha angkutan barang untuk memilih waktu distribusi yang tepat guna menghindari kendala logistik.
“Pemkab Badung juga akan memperkuat data neraca pangan daerah sebagai dasar dalam pelaksanaan KAD dan pengendalian inflasi. Masyarakat pun didorong untuk berpartisipasi dalam gerakan menanam di lingkungan rumah tangga, sekolah, serta perkantoran guna menjaga kemandirian pangan,” terangnya.
Langkah-langkah strategis ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga menjelang dan selama perayaan Nyepi serta Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang tanpa harus khawatir terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok. (Parwata/balipost)