Prosesi ngaben tokoh masyarakat Nusa Penida Nengah Setar. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Prosesi ngaben tokoh masyarakat Nusa Penida, Klungkung, Jro Mangku Gede Nengah Setar menyedot perhatian ribuan warga Nusa Penida, Selasa (12/3).

Sejak pagi rumah duka di Desa Sakti, sudah dipadati masyarakat. Semasa hidup Nengah Setar dikenal sebagai figur yang memiliki pengaruh kuat di Nusa Penida. Ini karena karakternya yang berani, ‘tindih’ dengan Nusa Penida dan sangat dermawan dengan masyarakat.

Prosesi ngaben tokoh yang dikenal vokal ini, juga nampak berbeda, karena ada satu unit mobil baru yang ikut dibakar bersama jenasah.

Tepat pukul 10.00 WITA, akses jalan di depan rumah duka Nengah Setar sudah dipadati warga. Sejumlah kendaraan dan ribuan warga pelayat, nampak menunggu prosesi munggah layon.

Baca juga:  Menjamur, Satpol PP Tertibkan Pedagang di Sepadan jalan

Jarak dari rumah duka ke setra Desa Adat Sebunibus yang cukup jauh sekitar 2 km, membuat seluruh piranti prosesi ngaben diangkut dengan kendaraan, diikuti ribuan warga di belakangnya. Meski cuaca cukup panas, seluruh pelayat nampak antusias mengantarkan salah satu penglingsir mereka ke tempat prosesi akhir pengabenan ini.

Selain bade, lembu dan piranti pengabenan lainnya, di areal setra juga terdapat satu unit mobil pickup baru. Saat proses pembakaran layon, piranti lembu ditempatkan di atas mobil pikap dan dibakar bersamaan. Prosesi ini menarik perhatian masyarakat yang menyaksikan langsung di lokasi.

Demikian juga netizen di media sosial, setelah potongan rekaman video prosesi itu beredar luas di media sosial. Pihak keluarga punya alasan tersendiri menyertakan mobil baru dalam prosesi pembakaran piranti lembu tersebut.

Baca juga:  Peduli Pendidikan, Suzuki Donasi Puluhan Mobil

“Ada surat wasiat dari bapak (almarhum), sehingga harus disertakan mobil. Wasiat itu dibuat di notaris Ida Ayu Kalpikawati. Mungkin karena dulu ibu (saat ngaben) dibekali motor. Kurang tahu juga alasan persisnya,” terang salah satu anak Nengah Setar, Komang Sumajaya, saat ditanya disela-sela proses itu berlangsung.

Meski fenomena ini mengundang banyak perdebatan, tetapi pihak keluarga tetap melakukannya dengan tulus dan lascarya sebagaimana pesan almarhum yang ditulis dalam wasiat. Setelah lebih dari dua jam proses pembakaran layon di dalam piranti lembu yang ditempatkan diatas mobil pikap, seluruh body mobil sudah hangus terbakar.

Sebelumnya, tokoh masyarakat Nengah Setar meninggal dunia di usia 75 tahun, setelah mendapat perawatan medis di RS Prima Medika, Sabtu (15/2). Dia meninggal setelah sakit jantungnya kambuh. Setelah meninggal dunia, jenazah almarhum sempat dititipkan di RS Bali Mandara, sebelum diantar ke rumah duka 10 Maret lalu.

Baca juga:  Habis Bunuh Suanda, Pelaku Beli Mobil

Nengah Setar memang sudah lama mengalami gangguan kesehatan. Dia juga sudah lama rehat dari segala rutinitas padat yang selama ini dijalaninya dalam membangun setiap unit usahanya, di bidang transportasi laut maupun akomodasi pariwisata.

Meski demikian, hingga di usia senjanya, Setar tak pernah berhenti berjuang membantu masyarakat Nusa Penida. Bahkan, masih sering melontarkan kritik pedas atas segala pembangunan yang menurutnya berjalan tidak benar. Terutama soal pembangunan infrastruktur di Nusa Penida. (Bagiarta/Balipost)

BAGIKAN