
DENPASAR, BALIPOST.com – Proyek pembangunan jalan Tol Jagat Kerthi Bali Mengwi – Gilimanuk yang telah dilakukan peletakan batu pertama pada September 2022 tidak masuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Meskipun demikian, bukan berarti proyek ini tidak bisa dilanjutkan.
Gubernur Bali, Wayan Koster menegaskan bahwa proyek yang dihapus dari PSN bukan berarti tidak bisa dilanjutkan. Sebab, banyak proyek pembangunan bisa berlanjut tanpa harus masuk dalam PSN. Bahkan, untuk memastikan pola pembangunan jalan Tol Mengwi-Gilimanuk ini Koster akan menghadap Menteri PU pada tanggal 17 Maret 2025.
“Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi, astungkara berjalan. Tanggal 17 (Maret 2025 ini,red) saya akan bertemu Bapak Menteri PU membahas pola pembangunan jalan tol ini,” ujar Gubernur Koster ketika memberi pengarahan pada Rapat Koordinasi Pemerintahan Daerah Provinsi, Kota, dan Kabupaten se-Bali, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Rabu (12/3).
Koster mengungkapkan bahwa saat menghadap Menteri PU ia ingin memastikan pola apa yang akan digunakan agar proyek ini bisa berlanjut. Apakah pola yang dipakai masih tetap dengan pola solicited seperti saat ini dengan pengadaan tanah dari APBN dan konstruksinya dari pihak ketiga. Atau, akan dilepas ke pihak ketiga.
“Kalau nanti dilepas ke pihak ketiga, maka kami akan berunding dengan Pak Bupati Badung, Walikota, dan Bupati se-Bali, kami akan membuat Plan B untuk meneruskan jalan tol ini,” ungkap Koster.
Di dalam skema Plan B tersebut, Koster berencana melibatkan pelaku ekonomi dan masyarakat, khususnya para pengusaha Bali untuk menuntaskan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali ini. Opsi-opsi tertentu harus ditempuh agar jalan tol ini bisa dilanjutkan.
Gubernur Koster menilai, Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk mendesak untuk dituntaskan. Sebab, kemacetan di Jalan Denpasar-Gilimanuk berpengaruh signifikan pada perekonomian. Selain itu, kenyamanan dan keselamatan berkendara juga jadi perhatian di jalan protokol yang melintasi Denpasar, Badung, Tabanan, dan Jembrana ini.
“Tol Gilimanuk-Mengwi ini harus sudah diprioritaskan karena (Jalan Denpasar-Gilimanuk) macet total dan juga sudah mengancam keselamatan dan keamanan karena sering kecelakaan. Bukan soal optimis tidak optimis, harus berjuang,” tegas Koster.
Meski begitu, Gubernur Koster tetap berharap Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian PU dapat memberikan dukungan menuntaskan proyek Jalan Tol Mengwi-Gilimanuk. Begitu pula sejumlah proyek infrastruktur lain di Bali yang akan dibangun hingga tahun 2030 nanti. (Ketut Winata/balipost)