
DENPASAR, BALIPOST.com – Penutupan sementara penyeberangan menjadi atensi dalam pelaksanaan Nyepi. Untuk itu, masyarakat diimbau agar lebih awal melaksanakan mudik. Karena pada umumnya H-3 Hari Suci Nyepi di Bali ada pelaksanaan ritual Melasti.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy disela-sela kegiatan buka puasa bersama Ditlantas Polda Bali di Denpasar, Sabtu (15/3) sore menyampaikan apabila masyarakat telah mendapatkan libur diimbau untuk mudik mendahului. Itu dimaksudkan agar tidak terjadi kepadatan karena bertabrakan dengan kegiatan Melasti.
“Cara-cara bertindak sudah kita tetapkan, dan disepakati bersama oleh semua instansi dalam rangka mengantisipasi arus mudik ini,” terang Kabid Humas Polda Bali.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pola-pola untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan pengalihan arus telah rutin dilakukan tiap tahunnya. Untuk 2025 ini puncak arus mudik diprediksi pada 23 Maret mendatang. Hal itu dikarenakan di Bali ada beberapa rangkaian ritual Hari Raya Nyepi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, saat pelaksanaan Nyepi akan ada penutupan penyeberangan Gilimanuk pada 29 Maret pagi, sedangkan di Ketapang pada 28 Maret malamnya.
Dalam upaya mengurangi kepadatan arus mudik dan membantu masyarakat, Polda Bali kembali melaksanakan mudik gratis ke Jawa. Kegiatan ini dilaksanakan atas kolaborasi Polda Bali dengan beberapa pihak. Dimana jumlah kuota yang disiapkan sekitar seribu orang.
“Ini dalam rangka sedikit mengurangi kepadatan masyarakat yang ingin mudik ke Jawa, sambil juga membantu meringankan saudara-saudara kita yang ingin mudik,” jelas Kombes Pol Ariasandy.
Ditambahkannya, dalam pengamanan pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang berdekatan dengan Idul Fitri, diterjunkan lebih dari 1.600 personil gabungan dari Polri, TNI, dan instansi terkait. (Eka Adhiyasa/balipost)