DENPASAR, BALIPOST.com – Hari keempat penilaian lomba ogoh-ogoh 2025 di Denpasar Barat ada sebanyak 58 peserta yang dinilai.  Di antaranya Banjar Titih, Pemeregan, Alangkajeng Menak, Alangkajeng Gede, Gelogor, Catur Panca, Jematang, Tegal Dukuh Anyar, Tegal Kawan, dan Tegal Langon.

Konseptor Ogoh-ogoh Sekaa Teruna Eka Adnyana, Banjar Alangkajeng Gede, Denpasar Barat, I Kadek Agus Wira Dinatha mengatakan, setelah dinilai oleh tim juri pagi tadi diakui ada beberapa masukan namun tidak fatal. Menurutnya juri sangat konsisten dalam menilai, tidak ada tebang pilih.

Baca juga:  Beraksi di Sejumlah TKP, Maling Asal NTT Ditangkap

Dengan penilaian hari itu, ia optimis dapat masuk 16 nominasi namun diakui yowana di Alangkajeng Gede tidak terlalu terobsesi dengan kemenangan.

Dari awal memutuskan mengikuti lomba, Sekaa Teruna Eka Adnyana, Banjar Alangkajeng Gede telah menanamkan mindset untuk menerima hasil dari setiap penilaian.

Mereka membuat ogoh-ogoh Rahwana Dandaka yang diambil dari cerita Ramayana. Rah berarti darah, wana yang berarti hutan, Dandaka adalah nama hutan.

Baca juga:  Tiga Peristiwa Pembakaran Mobil dalam Sebulan Terakhir, Ini Kata Polisi

Hutan Dandaka yang awalnya damai dan tentram tiba- tiba dirusak oleh para raksasa.

Para raksasa yang sangat terobsesi membunuh para Rsi itu menghabiskan isi hutan.

Salah satu Rsi yaitu Rsi Wiswamitra menjadikan dirinya umpan agar para raksasa keluar sehingga dapat dibunuh oleh Rama.

Dari cerita itu, para yowana ingin menyampaikan pesan untuk tidak menyimpan dendam atau marah. Apalagi jika hal itu dilampiaskan dengan balas dendam, maka hasilnya tidak akan ada yang diuntungkan atau sama-sama rugi. (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Amankan Pendaftaran Cakada, Polda Bali Kerahkan Pasukan Anti-Drone

Tonton selengkapnya di video

BAGIKAN