
DENPASAR, BALIPOST.com – Ogoh-ogoh bertemakan “Mawak” yang digarap oleh Sekaa Teruna (ST) Dwi Tunggal, Banjar Antap, Panjer, berhasil menjadi salah satu finalis dalam ajang Kesanga Fest 2025. Ogoh-ogoh ini ditampilkan di Titik Nol Kilometer Kota Denpasar pada Jumat (21/3).
Dalam wawancara dengan perwakilan tim kreatif, Gus Sahrul, yang berperan sebagai arsitek ogoh-ogoh ini, tema “Mawak” diangkat berdasarkan konsep Tri Hita Karana, yakni keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungan.
“Alasan saya mengambil tema ‘Mawak’ karena konsepnya saya ambil dari Tri Hita Karana, keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan lingkungan,” ujar Gus Sahrul saat ditemui di Lapangan Puputan Badung, Jumat (21/3).
Salah satu keunikan dari ogoh-ogoh “Mawak” adalah penggunaan warna yang berbeda di setiap ogoh-ogohnya serta teknologi penggerak pada poros bawahnya.
Selain itu, bagian sisik raksasanya dibuat menggunakan sendok kayu, menambah daya tarik dan keunikan tersendiri.
Dari sisi biaya, pengerjaan ogoh-ogoh ini menghabiskan dana sekitar Rp60 juta. Mengenai jumlah orang yang terlibat dalam proses pembuatan, ia mengungkapkan bahwa seluruh anggota STT Dwi Tunggal ikut serta dalam pengerjaan secara gotong royong.
“Untuk jumlah orang penggarap ogoh-ogoh ini tidak dapat saya hitung karena semua anggota STT terlibat dan semua bekerja sama dengan baik,” tambahnya.
Pengerjaan ogoh-ogoh ini dimulai sejak November 2024 dan rampung pada Februari 2025.
Ia berharap Kesanga Fest 2025 dapat berjalan dengan lancar dan sukses. “Harapan saya untuk Kesanga Fest, semoga acaranya berjalan lancar, maksimal, dan sukses,” pungkasnya. (Pande Paron/balipost)