
DENPASAR, BALIPOST.com – Bisnis hotel, restoran, dan kafe (horeka) di Bali masih menjanjinkan. Pertumbuhan bisnis horeka ini mendongkrak pula penjualan perangkat pendingin udara premium. Demikian dikemukakan Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, Jumat (21/3).
Shinji mengatakan dalam bisnis horeka, perangkat udara merupakan kebutuhan yang penting untuk menunjang kenyamanan. Umumya, para pelaku bisnis horeka ini mencari pendingin premium berupa AC home central.
Dikatakannya, penyejuk udara kelas premium Daikin yang ditujukan bagi hunian modern dan bangunan light commercial seperti kafe dan restoran, cukup diminati. Perangkat tata udara semacam ini harus didesain dengan dua kekuatan utama yaitu pada performa dan estetika.
Dalam memilih produk pun, pelaku usaha horeka tidak boleh sembarangan. Sebab ada berbagai jenis produk yang fungsinya berbeda-beda.
Dicontohkannya, AC Home Central jenis Multi NX yang diaplikasikan dengan model box trox akan membuat tampilan AC tersembunyi dalam plafon dengan hanya menyisakan lubang udara yang tersamar. Jenis ini cocok digunakan di ruangan untuk pengunjung karena memberikan kesan elegan sekaligus meningkatkan estetika keseluruhan ruang.
Sedangkan untuk bagian dapur, AC Home Central model cassette dengan fitur antiminyak dan anti-asap serta remote control yang tahan cipratan air akan menjadi pilihan yang tepat.
Potensi ini, diakui Shinji, membuat pihaknya melakukan ekspansi dengan membuka Proshop Showro di Denpasar. Bermitra dengan CV Sanga Bayu Dewata, keberadaannya menjadi outlet ke-4 di Bali dan sekaligus ke-41 di seluruh Indonesia.
Sementara itu, pelaku usaha tata udara, I Wayan Budi mengutarakan keperluan masyarakat terhadap pendingin udara memang terus tumbuh.
Budi yang merupakan pemilik Sanga Bayu Dewata ini memulai usahanya pada 1985 di bidang mekanikal, elektrikal dan perpipaan. Ia kemudian mengembangkan usahanya dengan memberi layanan bagi kebutuhan pendingin udara pada 2010.
Usahanya makin baik dan kemudian menjadi bagian dari dealer Daikin Proshop di 2021. Pihaknya tak hanya menjual perangkat tata udara, melainkan memberikan pendampingan konsultan profesional yang memberikan rekomendasi solusi tata udara tepat bagi pengunjung, teknisi tersertifikasi untuk instalasi dan pemeliharaan hingga layanan purna jual.
Dikutip dari data BPS, jumlah restoran dan kafe di Bali pada 2023 mencapai 4.429 usaha. Sedangkan jumlah hotel, data BPS menyebutkan jumlahnya mencapai 4.154 hotel di 2024. (Diah Dewi/balipost)