
NEGARA, BALIPOST.com – Kendaraan keluar Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk seminggu jelang Idulfitri terlihat padat.
Kendaraan, terutama roda empat, kendaraan logistik, dan bus terlihat antre pada Sabtu (22/3) malam hingga Minggu (23/3) pagi. Kendaraan terlihat padat hingga di luar parkir Pelabuhan Gilimanuk.
Bahkan pada Minggu, areal buffer zone di Terminal Kargo yang digunakan untuk pengalihan arus lalu lintas sudah diterapkan insidentil.
Sejumlah mobil pribadi yang hendak menyeberang diarahkan ke gang-gang pemukiman warga di Gilimanuk menuju parkir manuver sebelum masuk Pelabuhan Gilimanuk.
Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengatakan saat ini kondisi penyeberangan di Gilimanuk masuk kategori padat.
Kapolres yang memantau langsung, mengatakan penggunaan kawasan terminal kargo yang difungsikan untuk buffer zone diterapkan insidentil.
Pada akhir pekan ini kendaraan logistik masih berbaur dengan kendaraan pribadi. Namun jalur menuju ke Pelabuhan Gilimanuk sudah dipisahkan, khusus truk langsung ke dermaga LCM.
Pembatasan kendaraan barang akan dilakukan mulai Senin (24/3) ini dan Polres Jembrana juga telah menyiapkan sejumlah kantong parkir untuk penyekatan dari Pengeragoan hingga Gilimanuk.
Sementara itu dari data ASDP Ketapang, sejak Jumat (21/3) sudah mulai terjadi peningkatan jumlah kendaraan dan orang yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk.
Total kendaraan yang menyeberang dari Jumat hingga Minggu pagi mencapai 24 ribu lebih kendaraan dan 79 ribu orang.
Pada Sabtu hingga Minggu pagi jumlah tertinggi sementara,.yakni mencapai 44.662 penumpang dan 13.614 kendaraan. Jumlah ini dua kali lipat dibanding rerata hari normal penyeberangan sekitar 6.000 kendaraan.
Jumlah kendaraan pribadi juga sudah mengalami peningkatan, baik kendaraan kecil (mobil) dan sepeda motor. Roda dua sudah mencapai 7.391 unit pada Sabtu hingga Minggu pagi.
ASDP juga telah menerapkan 32 kapal untuk melayani penyeberangan termasuk dua kapal besar perbantuan.
Wasatpel Pelabuhan Gilimanuk Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali, I Nyoman Mahardika mengatakan dua kapal perbantuan telah dioperasikan sejak akhir pekan lalu.
Kapal ini memiliki kapasitas angkut yang lebih luas dan total saat ini sudah 32 kapal yang dioperasikan. “Kita saat ini terapkan pola padat. Dengan mempercepat waktu bongkar dan muat kendaraan di masing-masing dermaga,” kata Mahardika.
Kepadatan arus keluar Bali pada mudik lebaran ini diperkirakan akan terjadi hingga menjelang Nyepi akhir pekan depan. (Surya Dharma/balipost)