
DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan Kasanga Festival 2025 yang seharusnya dilaksanakan 3 hari, hanya bisa terlaksana dua hari di Lapangan Puputan Badung, Denpasar.
Hal ini karena cuaca buruk angin kencang disertai hujan memporak porandakan areal acara.
Sedangkan hari ketiga pelaksanaan Kasanga Festival berlangsung di Dharma Negara Alaya (DNA) dengan keterbatasan, terutama tanpa adanya stand kuliner dan 16 ogoh-ogoh besar.
Lokasi festival yang anggarannya sebesar Rp 2,7 miliar itu pada Sabtu (22/3) dilanda angin kencang. Akibatnya, ada 16 pelaku usaha yang terdampak dari 100 UMKM yang terlibat.
Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mengatakan, pengelola Kasanga Festival bukan pemerintah melainkan Pasikian Yowana Denpasar. “Saya tidak tahu berapa kena iuran pedagang kulinernya, pemerintah tidak terlibat disana, menyerahkan pengelolaannya ke yowana. Saya dengar yowana bilang akan ada kompensasi,” ujarnya.
Pemerintah melalui Dinas Kebudayaan Denpasar memberi peluang pada yowana untuk mengerjakan festival tersebut.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Denpasar Raka Purwantara mengatakan, untuk kegiatan Kasanga Festival, Disbud mengeluarkan anggaran Rp2,3 miliar.
Ketua Pasikian Yowana Denpasar AA. Made Angga Harta Yana, Minggu (23/3) mengatakan, pedagang yang terdampak mendapat kompensasi Rp1 juta serta mendapat fasilitas pada kegiatan yowana yang lain, mengingat yowana memiliki beberapa agenda.
Sedangkan yang tidak terdampak mendapat kompensasi Rp300.000.
“Kita sudah rapat dengan UMKM dan sepakat bahwa hanya dua hari pelaksanaan kegiatan di Lapangan dan hari ketiga close (tutup, red), tidak ada kegiatan di lapangan, semua kita lakukan di DNA,” ujarnya.
Ke depan pelaksanaan Kasanga Festival akan diantisipasi lebih maksimal. Meski demikian tak ada rencana mengubah lokasi acara
“Namun tahun ini segala upaya kita sudah laksanakan secara maksmal, baik sekala maupun niskala, dan koordinasi dengan BMKG. Karena ini musibah, padahal H min sekian minggu kita sudah lihat prediksi BMKG bahwa cuaca berawan. Namun kita tidak tahu angjn kencang tiba-tiba datang, dan mungkin ini jadi pelajaran lagi ke depan agar kita lebih siap dengan alam,” ujarnya.
Meski pelaksanaan Kasanga Festival tahun ini tidak berjalan lancar karena faktor alam yang tidak bisa diprediksi, namun para yowana kota Denpasar sangat menikmati festival tersebut. Ini merupakan ajangnya para pemuda unjuk gigi. (Citta Maya/balipost)