Sejumlah petani memanen padi di salah satu lahan pertanian di Tabanan. Pemkab Tabanan terus mematangkan rencana pembangunan rice milling unit sebagai upaya meningkatkan pengolahan hasil panen petani. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terus mematangkan rencana pembangunan rice milling unit (RMU) sebagai upaya meningkatkan pengolahan hasil panen petani. Kajian awal tengah dilakukan untuk memastikan kelayakan dan kebutuhan fasilitas ini sebelum diajukan ke Bupati Tabanan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Tabanan, I Gede Susila mengungkapkan bahwa pembahasan awal telah digelar bersama Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Tabanan. Diskusi ini menjadi langkah awal dalam menyusun perencanaan teknis dan administrasi pembangunan RMU yang direncanakan berdiri di Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan. “Sesuai arahan bupati, kami menindaklanjuti persiapan pembangunan RMU ini dengan kajian lebih mendalam,” ujar Susila.

Baca juga:  Kebutuhan Meningkat, Dispertan Badung Panen Cabai di Subak Perang

Selain kajian internal, Pemkab Tabanan juga telah melakukan studi banding ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur untuk melihat langsung operasional RMU yang telah berjalan. Menurut Susila, RMU di Banyuwangi menjadi contoh bagaimana pabrik penggilingan dapat menghasilkan beras dengan standar tinggi serta memiliki rantai pasok bahan baku yang stabil. “Dari studi banding itu, kami melihat bagaimana proses produksi dilakukan, termasuk teknologi dan peralatan yang digunakan,” tambahnya.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Sebut Babi Bali Lebih Gurih

Terkait investasi, Susila menyebut bahwa RMU di Banyuwangi menelan biaya sekitar Rp400 miliar, termasuk lahan, mesin, dan fasilitas pendukung. Namun, Pemkab Tabanan masih dalam tahap awal pembahasan dan belum menentukan skema pendanaan serta besaran investasi yang dibutuhkan.

Ke depan, hasil kajian ini akan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam memutuskan langkah strategis untuk mewujudkan RMU di Tabanan, yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan kesejahteraan petani lokal. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Kali Kedua, Pembangunan RS Nyitdah Gagal Tender

 

BAGIKAN