STT Shanti Yowana tampil di lomba baleganjur ngarap Kasanga Fest 2025, Minggu (23/3) di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar. (BP/Wahyu Widia)

DENPASAR,BALIPOST.com – Sesi kedua Lomba Baleganjur Ngarap yang merupakan bagian dari rangkaian acara Kasanga Fest hari ketiga, berlangsung meriah di Gedung Dharma Negara Alaya. Sebelumnya, sesi pertama lomba ini telah digelar pada Sabtu, 22 Maret 2025 di Lapangan Puputan Badung.

Namun, akibat cuaca buruk, panitia memutuskan untuk melanjutkan sesi kedua di tempat yang lebih kondusif.

Dalam sesi wawancara, tim dari Banjar Yangbatu Kangin, Desa Dangin Puri Kelod, Denpasar, yang diwakili oleh I Wayan Purnayasa (17) dan I Gede Putu Adrian Qiyu Pramana (20), menceritakan pengalaman mereka mengikuti lomba ini. Mereka tampil membawakan tema Salah Tapi, dengan nomor undian 12 dan berasal dari Sekaa Teruna Teruni (STT) Shanti Yowana.

Baca juga:  Ogoh-Ogoh Bertema Aborsi dari STT Dharma Santika Ajak Masyarakat Hargai Kehidupan

“Kami tertarik mengikuti lomba baleganjur ini karena pertama kali mengusung tema ogoh-ogoh, biasanya kan ada yang bertemakan upacara adat Bali, contohnya ngaben,” ujar mereka ketika ditanya alasan keikutsertaan di Gedung Dharma Negara Alaya, Minggu (23/3).

Persiapan matang juga telah mereka lakukan meskipun dihadapkan pada berbagai kendala. “Untuk kendala sih pasti ada saja, tapi untuk persiapan, kami sudah pikirkan dari awal gimana konsep dan ke depannya juga buat latihannya,” tambah mereka.

Baca juga:  Baru Sejam Dibuka, PPDB Online SMP di Denpasar Dianggap Tak Berlaku

Selain itu, mereka mengakui bahwa tantangan utama selama proses latihan adalah soal waktu. “Tantangan kami selama latihan yaitu waktu, karena banyak penabuh kita yang sibuk bekerja, kuliah, sekolah, itu aja sih,” jelasnya.

Sebagai penutup, mereka menyampaikan harapan besar untuk keberlangsungan Kasanga Fest di masa mendatang. “Harapan kami untuk Kasanga Fest ini semoga lomba ke depannya semakin bagus dan semoga banyak jiwa muda yang ikut berpartisipasi dalam lomba beleganjur ngarap ini untuk pelestarian budaya Bali,” ujar mereka penuh semangat. (Pande Paron/balipost)

Baca juga:  Masyarakat Diminta Waspadai Potensi Kecepatan Angin di Laut Bali

 

BAGIKAN