
SINGARAJA, BALIPOST.com – Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Buleleng tetap berjalan saat Hari Raya Nyepi. Puluhan dokter dan Ratusan perawat pun disiagakan per shiftnya.
Direktur Utama RSUD Buleleng, dr. Putu Arya Nugraha, menjelaskan bahwa sistem layanan rumah sakit tetap berjalan normal selama perayaan Nyepi, dengan beberapa penyesuaian khusus.
“Sebenarnya, hal ini adalah rutinitas yang kita lakukan setiap tahun pada Hari Raya Nyepi, mulai dari pengerupukan, saat Nyepi, hingga ngembak geni. Kami mengubah sistem shift menjadi 3 shift, agar pegawai yang bertugas tetap dapat melayani dengan baik,” ujar dr. Arya.
Menurut dr. Arya, sistem shift ini memastikan pelayanan tetap terjaga selama 24 jam tanpa gangguan. “Shift kami dibagi menjadi tiga, yakni pagi, siang, dan malam. Meskipun begitu, yang bertugas saat Nyepi tetap terhubung secara kontinu, dari pagi hingga esok harinya,” jelasnya.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng menyiapkan sekitar 20 ruangan yang tetap siaga selama perayaan Nyepi. “Setiap pergantian shift, ada sekitar 251 orang petugas yang siaga. Meskipun tidak ada penambahan petugas, sistem ini sudah dimodifikasi agar rumah sakit tetap dapat melayani pasien dengan optimal,” tambahnya.
Selain itu, akses keluar masuk rumah sakit untuk pasien tidak mengalami perubahan. “Selama pasien datang menuju IGD, kami akan terima. Hanya saja, pasien rawat inap yang ingin pulang harus menunggu sampai ngembak geni,” jelas dr. Arya. Meskipun begitu, petugas rumah sakit yang telah diatur akan bertugas sesuai jadwal tanpa ada penundaan.
Untuk keadaan gawat darurat, RSUD Buleleng tetap memberikan layanan tanpa hambatan. “Pasien yang membutuhkan rujukan medis atau dalam kondisi darurat tetap akan dilayani. Kami berkoordinasi dengan pecalang di desa adat untuk memastikan pasien dapat segera dirujuk, baik ke RS Prof Ngurah Rai maupun rumah sakit lainnya,” terang dr. Arya.
Terkait dengan kejadian yang biasa terjadi saat pengerupukan, seperti cedera akibat petasan, dr. Arya menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati. “Kami memastikan IGD siap menerima pasien cedera akibat petasan, namun kami juga menyarankan agar perayaan dilakukan dengan tertib dan hati-hati. Masalah utama bukan pada layanan rumah sakit, namun pada risiko yang mungkin terjadi, terutama karena asuransi tidak menanggung cedera akibat petasan,” katanya.
Dr. Arya juga menegaskan bahwa layanan medis darurat tetap menjadi prioritas utama di RSUD Buleleng, termasuk penanganan terhadap pasien dengan kondisi kritis. “Tidak ada yang akan menghalangi penanganan medis, bahkan saat hari raya. Pasien dalam kondisi darurat akan tetap dirawat hingga keadaan mereka teratasi,” ujarnya. (Nyoman Yudha/Balipost)