
DENPASAR, BALIPOST.com – Arus mudik lewat wilayah KSOP Kelas II Benona tahun ini mengalami penurunan 7 persen dibandingkan tahun lalu. Penurunan diduga karena faktor penurunan jumlah wisatawan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa Capt. Herbert EP. Marpaung, Rabu (26/3), mengatakan, di Pelabuhan Benoa sejak dimulainya dari posko tanggal 21 Maret sampai 26 Maret sudah ada 3 Pelni dan 1 Kapal Nusantara dengan total penumpang berangkat 900an orang dan penumpang yang tiba 400an orang.
Prediksinya, puncak keberangkatan yang menggunakan kapal Pelni pada tanggal 28 Maret dan tanggal 26 Maret dengan kapal KM Awu dan Kapal Tilongkabila untuk tangga 28 Maret. Sedangkan Puncak arus balik pada tanggal 10 April dengan menggunakan kapal KM Awu.
Kantor KSOP Kelas II Benoa telah membentuk tiga posko angkutan lebaran yang tersebar di Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Sanur, dan Serangan. “Langkah-langkah yang kami ambil, pertama mulai dengan ram check kepada seluruh kapal yang mengangkut penumpang baik yang di Benoa, sanur dan serangan,” ujarnya.
Menurutnya karakter wilayah kerja KSOP Benoa agak berbeda karena selain arus mudik dan balik yang menggunakan kapal- kapa Pelni maupun kapal perintis atau nusantara, juga didominasi kapal- kapal wisata yang ada di Sanur maupun di Serangan.
“Kapal- kapal wisata, fast boat- fast boat ini juga kita lakukan ram check dan pemeriksaan dan tentunya selain kelaiakan kapal- kapalnya juga kesiapan fasilitas terminal penumpang baik yang ada di Benoa maupun di Sanur kita pastikan kehandalannya untuk bisa melakukan yang terbaik,” ujarnya.
Sementara di Pelabuhan Sanur dari tanggal 21 sampai tanggal 26 Maret, penunpang berangkat menngalami penurunan 7 persen dibanding tahun lalu . Sampai saat ini ada 22ribuan atau rata – rata 3.800an orang yang berangkat dari Sanur per hari. Sehingga belum ada kenaikan yang signifikan, masih seperti pergerakan harian.
Secara total dari seluruh wilayah kerja KSOP Benoa, tren menurun dengan total penumpang berangkat turun 7 persen sementara penumpang yang tiba juga mengalami penurunan 9 persen. Total penumpang tahun lalu mencapai 31.826 sedangkan tahun ini 29.548.
“Saya tidak bisa sebutkan kenapa tapi mungkin karena kunjungan wisatawan tidak sebanyak yang lalu. Pemudik pada dasarnya hampir sama , tidak terlalu signifikan karena memang pemudik rata-rata menggunakan kapal Pelni dan Nusantara,” ujarnya.
Kepala Cabang Pelni Cabang Denpasar Arfah Yusuf menambahkan, tidak ada perubahan tarif untuk Kapal Pelni penumpang karena memang kebijakan tersebut telah menjadi ketetapan dari Kementerian Perhubungan sehingga kondisi perekonomian saat ini tidak berpengaruh ke harga tiket Pelni. Ia menambahkan tujuan dominan penumpang Pelni dari Pelabuhan Benoa yaitu menuju Waingapu, Sumba hampir 80 persen. Sisanya ada ke Bima dan NTT lainnya. (Citta Maya/Balipost)