Sejumlah pemuda mengarak ogoh-ogoh saat parade ogoh-ogoh di Hari Pengerupukan atau satu hari menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946 di kawasan Desa Adat Kuta, Badung, Bali, Minggu (10/3/2024). (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan pawai ogoh-ogoh pada malam Pengerupukan di Kabupaten Badung akan berlangsung serentak di seluruh desa adat. Pawai ini akan menggunakan beberapa simpang utama atau perempatan (catus pata) sebagai lokasi pengarakan.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kemungkinan kemacetan dan mencari jalur alternatif.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Badung, AA Yudha Darma, menyampaikan pengamanan dan pengaturan lalu lintas (Lalin) pada malam Pengerupukan sepenuhnya akan diserahkan kepada pecalang dan aparat terkait di masing-masing wilayah.

Baca juga:  Pemberian PHR Badung Dituding Recoki APBD Bangli

Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan personel Dinas Perhubungan dalam mengawal seluruh jalur yang digunakan untuk pawai. “Kami menyerahkan penjagaan dan pengaturan lalu lintas kepada pecalang dan aparat terkait di wilayahnya masing-masing. Kami juga mengimbau masyarakat untuk mencari jalur alternatif atau berangkat lebih awal jika memiliki perjalanan yang harus melewati simpang-simpang yang digunakan untuk pawai,” ujarnya.

Menurutnya, malam Pengerupukan yang dipenuhi dengan pawai dan atraksi ogoh-ogoh diperkirakan akan menyebabkan kepadatan lalu lintas di sejumlah titik. Persiapan pawai biasanya dimulai sekitar pukul 19.00 WITA, dan kegiatan ini diperkirakan akan selesai sekitar pukul 22.00 WITA.

Baca juga:  Gelar Lomba Ketertiban Mengarak Ogoh-ogoh, Ini Hadiah dari Polda Bali

Beberapa simpang utama yang diperkirakan akan digunakan sebagai lokasi pawai dan perlu dihindari oleh pengguna jalan antara lain Simpang Catus Pata Puri Mengwi, Catus Pata Simpang Pasar Blahkiuh, Simpang Pasar Mambal, Simpang Catus Pata Kerobokan, Simpang Petitenget, dan Simpang Desa Adat Kuta (depan Pura Desa).

Dinas Perhubungan Kabupaten Badung berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini dan merencanakan perjalanan dengan bijak. Warga yang tidak terlibat dalam kegiatan pawai dianjurkan untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan di sekitar lokasi acara.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta "Ngiring Pralingga Nyegara Gunung" ke Ulun Danu Beratan

Selain itu, ia juga mengingatkan agar seluruh peserta pawai dan masyarakat yang menonton tetap menjaga ketertiban dan keamanan. “Kami berharap pelaksanaan pawai ogoh-ogoh berlangsung tertib dan aman, serta tetap menjaga keselamatan di jalan,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN