Investasi emas di BRImo memudahkan pengguna untuk bertransaksi di tengah meningkatnya harga saat libur Lebaran. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – Dua hari setelah Idulfitri, Rabu (2/4), harga emas mengalami kenaikan signifikan.

Melansir situs resmi Pegadaian, harga jual emas Antam, UBS dan Galeri24 mengalami kenaikan di kisaran Rp5.000 hingga Rp20.000.

Emas Antam melonjak Rp20.000 dari semula Rp1.852.000 menjadi Rp1.872.000 per gram, emas buatan UBS naik ke angka Rp1.825.000 dari semula Rp1.820.000, dan untuk emas Galeri24 turut naik ke angka Rp1.803.000 dari semula Rp1.798.000 per gram.

Kenaikan ini direspons positif investor. Salah satu investor yang bertransaksi secara online, Devi Ika, mengatakan transaksi emas tetap dipantau meski sedang mudik Lebaran. Perempuan yang seorang dokter ini menggunakan BRImo untuk bertransaksi emas.

“Sekarang harga emas memang sedang tinggi-tingginya, tadi pagi saya cek di BRImo, tabungan emas saya cukup tinggi naiknya,” ungkap perempuan berhijab ini.

Perempuan yang tinggal di Kalimantan Utara ini pun mengatakan penggunaan BRImo untuk bertransaksi emas memang memudahkannya. Sebagai dokter yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), aktivitasnya cukup padat sehingga tidak mungkin baginya untuk melakukan transaksi secara oflline dengan pergi ke Pegadaian.

Baca juga:  Pengangguran Naik, Gelombang PHK Ancam Bali

“Tabungan emas secara online lebih mudah kalau untuk saya. Transaksi jual beli bisa kapan saja. Informasi harga jual dan beli emas juga bisa dipantau real-time di BRImo,” papar perempuan asal Bali ini.

Untuk menguangkan investasi yang dimiliki atau menjadikannya emas batangan juga bisa dilakukan lewat BRImo. Ia pun memasang autodebet untuk investasi tiap bulannya sehingga tidak perlu bolak-balik melakukan transaksi.

Kenaikan Signifikan

Kenaikan harga emas ini pun diakui salah seorang penjual emas di Kawasan Suci atau Jalan Hasanuddin Denpasar, Joni Basuki.

Pemilik Toko Sumber Jaya ini mengatakan harga emas mengalami kenaikan signifikan. Sayangnya, penjualan secara offline di tokonya melemah, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. “Tahun ini tidak bisa mencapai target. Tidak seperti tahun-tahun kemarin bisa mencapai target,” katanya.

Baca juga:  Satpam Bank Nekat Gantung Diri, Ini Isi Pesan WA ke Sang Istri

Diakuinya, jelang Lebaran pembelian biasanya meningkat. Ramainya pembeli biasanya sudah terjadi sejak H minus dua minggu Lebaran.

Pedagang emas, Joni Basuki, sedang melayani pembeli di tokonya. (BP/kmb)

Namun untuk tahun ini, hingga Lebaran usai penjualan masih sepi. “Tidak kayak hari raya. Penjualan seperti hari-hari bisa,” terangnya.

Tingginya harga emas juga disampaikan Kepala Departemen Gadai, Pegadaian Area Denpasar I, Gede Putra Ardana. Kenaikan harga emas ini justru membuat transaksi tebus di Pegadaian menurun.

“Masyarakat lebih memilih menambah pinjaman karena nilai taksiran bertambah,” ungkapnya.

Sementara itu, dikutip dari situs BRI, fitur Investasi Emas di BRImo makin diminati karena pengguna bisa berinvestasi emas dengan nominal terjangkau, mulai dari Rp10.000.

Data BRI, sejak diluncurkan pada Februari 2024, fitur ini telah mencatatkan volume transaksi emas mencapai Rp279,8 miliar per Desember 2024.

Investasi emas di super apps BRImo menarik berbagai segmen masyarakat, terutama generasi milenial yang memiliki rata-rata 17 persen portofolio investasinya dalam bentuk emas, diikuti oleh Gen X dan Baby Boomers dengan masing-masing 10 persen.

Baca juga:  Surat Resmi Pembatalan Drawing Piala Dunia U20 Belum Diterima, Art Center Tetap Berbenah
Pegawai Pegadaian menunjukkan emas batangan dari Antam. (BP/eka)

Kemudahan menjadi keunggulan utama fitur ini, mulai dari pembelian emas 0,01 gram, transaksi jual beli secara real-time dengan Pegadaian, hingga akses informasi harga jual dan beli emas yang selalu ter-update di dashboard investasi.

Selain itu, fitur autodebet dan monitoring harga emas secara real-time semakin memudahkan pengguna dalam mengoptimalkan investasinya.

Hingga akhir Desember 2024, jumlah pengguna super apps BRImo telah mencapai 38,61 juta, atau tumbuh sebesar 22,12% dibandingkan tahun sebelumnya. Total transaksi yang diproses melalui super apps BRImo mencapai 4,34 miliar transaksi, meningkat 40,54% secara YoY.

Dari sisi nilai, transaksi melalui super apps BRImo tercatat sebesar Rp5.596 triliun atau naik 34,57% dibandingkan tahun sebelumnya. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN