Gubernur Bali, Wayan Koster. (BP/Win)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menanggapi fenomena kasus bunuh diri yang terjadi belakangan ini di Bali. Termasuk bunuh diri yang baru-baru ini terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Plaga, Badung.

Koster mengatakan, fenomena bunuh diri di Bali sejatinya sudah ada sejak dulu. Hanya saja saat ini terekspose oleh media sosial yang begitu pesat. “(Kasus bunuh diri,red) Bukan hal baru sebenarnya, cuma sekarang kan sesuatu hal yang diberitakan secara luas,” ujar Koster, seusai konferensi pers, di Gedung Jayasabha, Denpasar, Minggu (6/4) petang.

Terkait kasus bunuh diri yang terjadi di Jembatan Tukad Bangkung, Koster mengungkapkan bahwa jembatan tersebut sangat tinggi dan tukadnya sangat dalam. Sehingga, memungkinkan orang untuk melakukan bunuh diri. Untuk menghindari kejadian serupa, pihaknya akan berkoordinasi 2 sisi dengan Bupati Badung. Yaitu, sisi niskala dan sekala.

Baca juga:  Soal Jembatan Tukad Bangkung Jadi Lokasi "Ulah Pati," Ini Kata Bupati Badung

Koster menjelaskan, dari sisi niskala apakah pada waktu pembangunan dan selesai pembangunan jembatan tersebut telah dilakukan upacara pemlaspasan atau belum. Jika belum, maka akan dilakukan pemlaspasan. Selain itu, apakah pada saat proses pembangunan sudah memperlakukan “kehidupan” di sana dengan baik. Mengingat, di sana ada tukad atau pangkung yang dalam, panjang dan banyak pohonnya. Sehingga, “kehidupan makhluk” di sana perlu dibuatkan pelinggih agar mereka tidak marah.

Baca juga:  BMKG Sebut Gempa 6,2 di Sumbar Disebabkan Aktivitas Sesar

Koster mencontohkan ketika membangun jembatan dari Manik Mas ke Dalem Puri di Kawasan Suci Besakih. Diungkapkan, pada proses pembangunannya diujung jembatan terus pecah. Maka pada saat itu ia berbicara dengan Bandesa Adat Besakih agar makhluk halus yang hidup di sana dibuatkan pelinggih agar tidak mengganggu. Sebab, jembatan tersebut melewati pangkung.

“Linggihkan dia, buatkan pelinghih yang baru, diupakarain, pindahin, dan dibuatkan tempat yang bagus. Apakah di sini (Jembatan Tukad Bangkung,red) sudah dilakukan seperti itu?,” ungkap Koster.

Sementara itu, dari sisi sekala Koster mengatakan bahwa Jembatan Tukad Bangkung perlu dilakukan penguatan agar lebih tinggi, sehingga orang tidak mudah lompat dari jembatan tersebut. Fasilitas berupa CCTV juga perlu dipasang di kawasan jembatan tersebut. “Gak perlu penjaga, cukup fasilitasnya dibuat supaya orang tidak bisa lompat. Salah satunya pasang CCTV,” tandasnya.

Baca juga:  Upacara Karipubaya Digelar di Lokasi Gantung Diri Jembatan Tukad Bangkung

Ditanya terkait apakah faktor ekonomi dan sosial penyebab kasus bunuh diri terjadi di Bali, Koster menegaskan bukan faktor ekonomi dan sosial yang menjadi penyebab utamanya. Sebab, ada juga orang ekonominya mapan tetapi melakukan bunuh diri. “Belum tentu juga orang masalah ekonomi, karena orang berduit juga ada yang bunuh diri,” ujar Koster. (Ketut Winata/Balipost)

BAGIKAN