
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Pesinggahan Kecamatan Dawan, Klungkung, menggelar karya agung untuk pertama kalinya di Pura Dalem Pura Puseh dan Bale Agung. Rangkaian karya agung ini sudah pada tahap Tawur Labuh Gentuh (Segara Kertih), Malasti, Nangluk Merana, Ngaturang Pakelem, hingga Nunas Tirta Kamandalu, Minggu (6/4). Puncak karya agung rencananya akan diselenggarakan pada Saniscara Wage Julungwangi, 12 April 2025.
Bendesa Adat Pesinggahan, I Wayan Sujana mengatakan sesuai dudonan Karya Agung Mamungkah, Ngenteg Linggih, Padudusan Agung, Tawur Agung Labuh Gentuh, Tabuh Gentuh, Pedanaan, Nubung Padagingan ini, pada Minggu (6/4), setelah Tawur Labuh Gentuh itu, dilanjutkan dengan Memasar dan Mendak Agung. Selanjutnya, pada Anggara Kliwon Julungwangi 8 April nanti, dudonan karya ini dilanjutkan dengan prosesi Mapepada Tawur Agung (Bhuana Kertih) dan Pedanaan, Munggah Catur dan Memben Tawur Agung Labuh Gentuh.
“Ini bagi Desa Adat Pesinggahan, karya agung seperti ini memang pertama kali digelar. Dudonan hari ini digelar Tawur Labuh Gentuh Segara Kertih. Karena sumber kehidupan kita salah satunya adalah laut. Nanti 12 April baru digelar puncak karya agung,” terang Sujana.
Tepat pada Buda Umanis Julungwangi 9 April, baru dilangsungkan prosesi Tawur Agung Tabuh Gentuh (Bhuana Kertih) dan Pedanaan. Kapuput Ida Pedanda Tri Sadaka di Catus Pata Desa Adat Pesinggahan. Pada Sukra Pon Julungwangi 11 April, karya agung dilanjutkan dengan prosesi Papepada Karya Agung, Munggah Catur dan Memben Karya Agung di Pura Puseh dan Bale Agung. Setelah itu, barulah prosesi puncak karya agung, Ngenteg Linggih, Ngaturang Pengebek, Pengodal dan Ngusaba Nini, pada Saniscara Wage Julungwangi, 12 April 2025.
“Harapannya, dengan pelaksanaan karya agung ini, atas anugrah Ida Sang Hyang Widhi, Jagat Bali, khususnya Desa Adat Pesinggahan, semoga selalu rahayu (selamat, sejahtera, jauh dari musibah atau kekurangan),” katanya.
Pada hari yang sama, juga akan digelar puncak karya di Pura Prajapati, Pura Pasar, Pura Tamak dan Pura Balang Tamak. Setelah puncak karya, Sujana mengatakan karya agung ini nyejer selama sebelas hari, sebelum masineb Buda Kliwon Dungulan, 23 April 2025. Karya Agung ditutup dengan pelaksanaan Nyegara Gunung pada 24 April, Ngaturang Jauman 26 April dan Tirta Yatra pada 27 April ke Pura Tirta Empul Tampak Siring.
Karya Agung ini sebelumnya juga sempat dihadiri Bupati Klungkung I Made Satria dan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra, pada Kamis (3/4) lalu. Mereka juga turut melaksanakan persembahyangan, dan berharap seluruh dudonan karya agung dapat berjalan dengan aman dan lancar. (Bagiarta/balipost)