
DENPASAR, BALIPOST.com – Selama berlangsungnya upacara Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih, Karangasem, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali menyiapkan ratusan tenaga kesehatan (nakes).
Menurut Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom, Senin (7/4), pihaknya menugaskan 840 tenaga kesehatan untuk berjaga. Ia mengatakan jumlah ini naik dari tahun sebelumnya sebanyak 770 tenaga kesehatan, demi pelayanan kesehatan, tahun ini seluruh pos jaga dibuka 24 jam.
“Tahun ini ada tiga pos pelayanan kesehatan yang masing-masing posnya 24 jam, kalau sebelumnya ada pos kesehatan hanya buka 12 jam,” katanya dilansir dari Kantor Berita Antara.
Dengan menjadikan seluruh pos kesehatan beroperasi 24 jam, diharapkan pelayanan kesehatan semakin cepat, terutama ketika masuk kasus gawat darurat. Sebanyak 210 dokter, 420 perawat dan 210 sopir ambulans dijadwalkan berjaga dan menangani keluhan pengunjung, termasuk merujuk ke rumah sakit yang dipilih jika diperlukan.
Pada upacara Ida Bhatara Turun Kabeh 2024, Dinkes Bali melayani 941 orang, merujuk delapan orang, dan terdapat satu orang meninggal dunia.
Selama upacara tahunan di pura terbesar di Bali itu, ribuan umat Hindu dalam sehari akan datang bersembahyang.
Menurut Anom, padatnya aktivitas ditambah cuaca dingin di kaki Gunung Agung menjadi pemicu kasus-kasus kesehatan.
Tak hanya pemedek atau umat yang bersembahyang, petugas di Pura Agung Besakih juga kerap mendapat layanan di pos kesehatan, sebab selama 21 hari upacara, umat Hindu terus berdatangan selama 24 jam.
Dari catatan Dinkes Bali, tahun lalu kasus terbanyak yang mereka dapat adalah infeksi saluran pernapasan dengan 88 kasus, hipertensi 80 kasus dan dyspepsia atau gangguan pencernaan 69 kasus.
“Kasus penyakit yang terbanyak adalah infeksi saluran pernafasan, hipertensi dan gangguan pencernaan atau gangguan lambung, ini biasanya karena faktor kelelahan petugas dan cuaca dingin, mengingat yang berobat itu bukan hanya pemedek, tetapi juga petugas di sana,” ujar Anom.
“Untuk hipertensi biasanya pada usia tua baik pemedek maupun petugas, untuk kasus gangguan pencernaan ini lebih dikarenakan pemedek atau petugasnya terlambat makan, ini biasanya saat kondisi ramai yang tangkil (datang),” ujarnya.
Tak ingin terlambat menangani hingga jatuh korban jiwa seperti tahun lalu, Pemprov Bali meminta seluruh masyarakat yang mengalami masalah kesehatan di area Pura Agung Besakih selama 12 April-3 Mei 2025 segera datang ke pos kesehatan.
Anom mengimbau pemedek mempersiapkan kondisi fisik sebelum ke pura dan jika mengidap penyakit kronis agar rutin memeriksa dan membawa obat.
Kepada petugas di Pura Agung Besakih diingatkan membawa pakaian hangat dan bersiaga payung terutama untuk kondisi malam hari dan hujan. (kmb/balipost)