Dokumentasi - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) berpamitan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) usai menggelar pertemuan tertutup di Jakarta, Rabu (24/7/2019). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan Presiden Ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.

Dasco mengonfirmasi bahwa komunikasi untuk mematangkan pertemuan kedua tokoh nasional tersebut telah berlangsung intensif antara elit Partai Gerindra dan PDI Perjuangan.

“Sudah ada obrolan agar pertemuan kedua tokoh segera terlaksana,” kata Dasco dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (7/4).

Baca juga:  Ini Rumusan Penting yang Dihasilkan Rakornas III Calendar of Event 2018

Dia menyebutkan bahwa komunikasi itu dibahas dalam momentum halalbihalal di kediaman Ketua MPR RI Ahmad Muzani pada Rabu (2/4). Meski demikian, Dasco belum dapat memastikan waktu dan lokasi pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

“Yang pasti tujuannya adalah untuk silaturahmi dan mempererat hubungan antara keduanya,” kata dia.

Sebelumnya, Ragowo Hediprasetyo atau Didit, putra Presiden Prabowo, telah lebih dulu bersilaturahmi ke kediaman Megawati Soekarnoputri dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijrah/2025 Masehi.

Baca juga:  Jalan akan Diblokir, Ibu-ibu Geruduk Kantor Kelurahan

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Yakub F Ismail menyebut Dasco memiliki peran strategis dalam menjembatani komunikasi antara kedua pihak, hingga menjadi tokoh kunci di balik rencana pertemuan tersebut.

Menurut dia, kendati perannya tidak selalu terlihat di depan publik, Dasco menjadi sosok sentral dalam membangun komunikasi nonformal yang penting.

“Perannya sangat penting di balik upaya pematangan komunikasi pertemuan kedua figur,” kata Yakub.

Baca juga:  Ramai Diberitakan Wamen Ditampar Menteri, Presiden Minta Kroscek Langsung

Ia juga berharap pertemuan antara Prabowo dan Megawati dapat segera terealisasi guna menyatukan visi pembangunan nasional.

“Bangsa ini terlalu banyak terlibat dalam perpecahan, baik karena perbedaan sikap politik maupun strategi pembangunan. Diperlukan penyatuan visi dan gerakan agar energi bangsa dapat dikonsolidasikan untuk kemajuan bersama,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN