Pesamuan Agung Para Gotra Santana Dalem Tarukan (PGSDT) digelar di Wantilan Pura Pedharman Pusat Ida Bethara Dalem Tarukan, Banjar Pulasari, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli, Minggu (6/4). (BP/kmb)

BANGLI, BALIPOST.com – Pesamuan Agung Para Gotra Santana Dalem Tarukan (PGSDT) digelar di Wantilan Pura Pedharman Pusat Ida Bethara Dalem Tarukan, Banjar Pulasari, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli, Minggu (6/4).

Pesamuan ini dihadiri seluruh jajaran pengurus PGSDT dari tingkat pusat, hingga kabupaten/kota di Bali. Dihadiri pula para tokoh adat dan keagamaan.

Pertemuan tahunan ini selain membahas hal penting terkait organisasi, juga turut menjaga komitmen bersama guna turut menjaga, memelihara tradisi dan warisan budaya Bali,” tegas Ketua Umum PGSDT Pusat, I Wayan Jarta di sela kegiatan.

Baca juga:  Jika Ricuh, Polisi Ancam Hentikan Pawai Ogoh-Ogoh

Pesamauan Agung ini juga sekaligus dijadikan momentum memperingati hari kelahiran PGSDT yang tahun ini genap berusia 56 tahun. Selain itu, para wiku/sulinggih PGSDT di hari yang sama juga melaksanakan paruman di tempat yang sama, sebagai amanah dari organisasi.

“Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan pertanggungjawaban kami selama satu tahun kepada semeton kami seluruh Bali,” sebut Jarta.

Selain itu diputuskan, Bala Praja Ksatria Kampuh Poleng Tanpa Tepi yang merupakan bagian dari PGSDT bekerja bersinergi di bersama Pecalang, dan akan dibentuk di semua kabupaten/kota di Bali.

Baca juga:  Rawan Ambrol, Bahu Jalan di Abuan Amblas Diguyur Hujan

Selain itu disampaikan pula pertanggungjawaban terkait pembangunan dua pura di pedharman di Pejeng, Gianyar dan di Peninjoan, Bangli. Terpenting, lanjut Jarta, adalah membentuk dana abadi.

Diharapkan dengan pesamuan agung yang dibarengi dengan peringatan 56 tahun PGSDT, pasemetonan terjalin lebih solid, kompak, dan tentunya lebih meningkatkan srada bakthi pada Ida Sesuunan. (Antarini/denpost)

BAGIKAN