
DENPASAR, BALIPOST.com – Arus balik libur lebaran telah berakhir, Senin (7/4). Namun demikian, penjagaan dan pendataan penduduk pendatang (duktang) di pintu masuk Bali seperti di Pelabuhan Gilimanuk masih dilakukan oleh Satpol PP bersama aparat tim gabungan lainnya.
Ada 3 daerah tujuan favorit duktang ke Bali. Yaitu, Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar. Sehingga, ketiga daerah ini dimasifkan untuk dilakukan pengawasan serta penyisiran ke tempat tinggal duktang.
Kasatpol PP Provinsi Bali, I Dewa Nyoman Rai Dharmadi mengatakan, meskipun arus balik libur lebaran telah berakhir namun rutinitas penjagaan masih tetap di Pelabuhan Gilimanuk. Selain itu, untuk mengintensifkan pendataan duktang, saat ini Satpol PP Bali bersama Satpol PP Kabupaten-Kota dan tim gabungan lainnya tengah melakukan pengawasan duktang ke lokasi mereka tinggal.
Sebab, tidak menutup kemungkinan duktang masuk ke Bali tidak melalui jalur formal, seperti lewat pelabuhan tradisional, lewat perahu, bahkan ikut nelayan. Sehingga, penting dilakukan penyisiran. “Kantong-kantong yang disisir tersebar, terutama di daerah tujuan pendatang. Seperti, Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar. Ketiga daerah ini akan disisir dan dimonev bersama tim gabungan,” ujar Dewa Dharmadi, Selasa (8/4).
Dharmadi menegaskan jika dalam penyisiran tersebut ditemukan ada duktang baru yang tidak memiliki tujuan bahkan tanpa identitas, maka akan diminta penjaminnya untuk bertanggung jawab. Sehingga, jika nanti ada permasalahan dapat segera dikoordinasikan.
Pihaknya berharap dan mengajak seluruh masyarakat Bali ikut berpartisipasi dalam hal pengawasan duktang ini. Begitu juga lembaga dan aparat desa dinas dan desa adat juga ikut berperan melakukan pengawasan. “Di hulu kita jaga di pintu masuk Bali, dihilir kita lakukan juga pemantauan, pengawasan di mana mereka tinggal,” tandasnya.
Dia menegaskan bahwa Bali tidak antipendatang, namun mereka yang datang itu harus memiliki tujuan yang jelas dan punya identitas. Sehingga, masalah sosial yang dikhawatirkan bisa diminimalisasi.
Diungkapkan, selama penjagaan yang dilakukan di Pelabuhan Gilimanuk didapatkan 20 duktang tanpa identitas. Sebanyak 5 orang di antaranya telah dipulangkan secara langsung. Sisanya, ada yang anak di bawah umur dan ada penanggungjawabnya.
“Kalau orang mempermasalahkan kenapa tidak ber-KTP harus balik? Ya kan gak ada orang dewasa tidak beridentitas apalagi tidak ber-KTP. Justru kita patut curigai kalau ada pendatang tidak ber-KTP, jangan-jangan mereka bermasalah di tempat asalnya dia tinggal, sehingga tidak membawa KTP. Ini patut kita curigai, kita tidak mau ada masalah sosial bahkan menjadi masalah kriminal di Bali,” tegasnya. (Ketut Winata/balipost)