Prosesi Ngaturin di Pura Pengaturan Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan. (BP/yud)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Krama Pasek Padang Subadra di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng menggelar upacara Ngaturin di Pura Pengaturan, Desa Tajun mulai Kamis (3/4) hingga Minggu (6/4). Tradisi tahunan ini merupakan bentuk bhakti kepada leluhur dengan mempersembahkan sapi 22 ekor sebagai sarana utama.

Puluhan sapi-sapi ini berasal dari krama Pasek Padang Subadra yang memberikan persembahan kepada para leluhurnya secara sukarela.

Krama mulai bersiap sejak pukul 09.00 Wita. Krama Pasek Padang Subadra sudah berbondong-bondong membawa sesajen ke Pura Pengaturan, Desa Tajun.

Baca juga:  Gelar Lokasabha VII, Wijaya Dangin Pimpin PGSDT Buleleng

Sesampainya di Pura Pengaturan, krama lanang bertugas untuk menyembelih sapi yang sudah dipersiapkan. Daging langsung dipotong untuk dimasak warga setempat.

Tokoh Adat Tajun, Made Suyasa dikonfirmasi Senin (7/4) mengatakan ritual Ngaturin ini memang tidak lepas dari trah Pasek Padang Subadra yang ada di Desa Tajun. Dia menjelaskan Pasek Padang Subadra merupakan salah satu trah (garis keturunan) dalam sistem kewangsaan Hindu di Nusantara yang memiliki akar kuat dalam kebangsawanan dan kepemimpinan spiritual.

Baca juga:  APK di Tiga Kabupaten Ini Dipantau KPU Bali

Keturunan Pasek Padang Subadra berperan sebagai pengayom dan pemimpin spiritual, menjaga keberlangsungan dharma Hindu di Nusantara. Mereka sering menjadi pemimpin adat, pemangku, atau sulinggih yang mengarahkan jalannya upacara yadnya.

Ritual Ngaturin ini sebut Suyasa sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur atau pembayaran utang. Pelaksanaan upacara ini dilakukan oleh keturunan berupa persembahan sapi untuk para leluhurnya.

Menurut Suyasa, Tradisi Ngaturin di Tajun oleh krama Pasek Padang Subadra hanya bisa dilaksanakan jika kedua orang tua sudah meninggal, dan menjadi tanggung jawab anak untuk memberikan persembahan setelah kedua orang tua diaben melalui persembahan sapi. (Nyoman Yudha/balipost)

Baca juga:  Hujan Lebat Masih Berlanjut di Buleleng, Puluhan KK Mengungsi

 

 

BAGIKAN