
ANKARA, BALIPOST.com – Seorang mahasiswa asal Indonesia, Maulidia, yang menempuh pendidikan jurusan Arsitektur Lanskap di Universitas Bartin, rela menempuh perjalanan 4 jam untuk bertemu Presiden Prabowo Subianto yang berkunjung ke Ankara, Turki.
Dikutip dari rilis BPMI Setpres, Maulidia mengungkapkan rasa bangganya bisa bertemu langsung dengan Presiden.
“Saya merasa bahwa ini adalah kesempatan yang sangat berharga untuk saya sendiri dan bisa bertemu Bapak Presiden secara langsung,” ucap Maulidia.
Maulidia berharap hubungan Indonesia dan Turki ke depan semakin kuat, khususnya dalam bidang ekonomi dan pendidikan. “Di Turki ini mungkin banyak sekali kuliahnya jadi lebih murah dan mungkin Indonesia bisa banget mengadopsi hal ini di bagian pendidikan,” harapnya.
Prabowo Subianto disambut antusias di salah satu hotel di Ankara, Turki, Rabu (9/4) malam. Setibanya di hotel tempatnya bermalam selama kunjungan kenegaraan di Ankara, Presiden Prabowo disambut oleh sejumlah tokoh dan perwakilan masyarakat Indonesia yang bermukim di negeri tersebut.
Turut menyambut Presiden Prabowo di lobi hotel antara lain sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih yang telah tiba di Ankara, Ketua Umum Kadin Anindya Bakrie, para pejabat, home staff, dan local staff KBRI Ankara, perwakilan pengusaha Indonesia, hingga para mahasiswa serta diaspora Indonesia di TurkI.
Muhammad Syarif, mahasiswa sekaligus perwakilan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki (PPIT), juga menyampaikan rasa bahagianya. Syarif menilai kunjungan Presiden Prabowo ke Turkiye sangat penting untuk mempererat kerja sama bilateral kedua negara.
“Semoga hubungan Turki dan Indonesia selalu membaik ya, apalagi dengan kehadiran bertemunya dua Presiden secara langsung. Semoga terus menerus, dan setiap tahun makin baik antara dua negara,” tutur Syarif.
Kehadiran Presiden Prabowo di tengah diaspora Indonesia di Ankara menjadi momen yang melekat bagi banyak mahasiswa dan warga Indonesia di Turkiye. Selain memperkuat semangat kebangsaan, pertemuan tersebut juga menjadi simbol kuatnya perhatian pemerintah terhadap warganya di luar negeri. (kmb/balipost)