
MANGUPURA, BALIPOST.com – Penutupan titik putar balik (U-turn) di Jalan Bypass Ngurah Rai dikeluhkan warga Patasari yang selama ini mengandalkan akses tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Badung, I Gusti Anom Gumanti, mengatakan keberadaan U-turn tersebut sudah sejak lama menjadi akses vital masyarakat Patasari, khususnya bagi yang datang dari arah Kuta. Penutupannya dinilai berpotensi menambah jarak tempuh dan waktu tempuh secara signifikan, yang tentu kurang efisien bagi mobilitas harian warga.
“Kasihan masyarakat kalau harus berputar terlalu jauh sampai ke perbatasan Badung–Denpasar Selatan. Kita perlu solusi konkret dan adil,” ujarnya.
Dihubungi belum lama ini, ia mendorong adanya konsolidasi yang kuat antara Pemkab Badung, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Bali, dan warga setempat demi menemukan solusi terbaik yang berpihak pada masyarakat tanpa melanggar aturan teknis jalan nasional.
Salah satu opsi solusi yang ditawarkan adalah pembangunan akses khusus sepeda motor di bawah jembatan Bypass Ngurah Rai, yang menghubungkan Jalan Tuan Lange dengan kawasan Patasari. Anom Gumanti menilai ide tersebut realistis dan memungkinkan secara teknis, termasuk dari aspek keamanan dan arus sungai Tukad Mati yang dapat diakomodasi dalam desain jalur.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya komunikasi lintas instansi, termasuk koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida dan Pemerintah Provinsi Bali. “Kalau ini bisa direalisasikan, tidak hanya mematuhi aturan jalan nasional, tapi juga memberikan akses aman dan nyaman bagi masyarakat,” tambahnya.
Gumanti mengaku telah berkoordinasi dengan Bupati Badung dan siap memfasilitasi dialog antara masyarakat dan pemerintah untuk menjembatani aspirasi warga dengan kebijakan pembangunan daerah. “Kalau diminta, saya siap hadirkan masyarakat agar bisa duduk bersama dengan pemerintah. Ini demi kepentingan bersama,” pungkasnya. (Parwata/balipost)