Ribuan krama mengikuti prosesi pemelastian pralingga Ida Bhatara ke Toya Sah, Kamis (10/4). (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Ribuan krama mengiringi prosesi pelaksanaan upacara pemelastian pralingga Ida Bhatara Pura Agung Besakih serangkaian Upacara Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih 2025  yang dilaksanakan dilaksanakan ke Sumber Mata Air Toya Sah, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, pada Kamis (10/4).

Ketua Panitia Karya, Jro Mangku Widiartha, mengungkapkan prosesi pemelastian ini hampir sama dengan pemelastian seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang sedikit membedakan, hanya tempat masucian pralingga Ida bhatara saja. “Tahun lalu masucian ke Tegal Suci, dan tahun ini ke Toya Sah,” ungkapnya.

Baca juga:  Dari Menparekraf Sandiaga Beri Sinyal Dibukanya Pariwisata Bali hingga Belasan Warga Meninggal Terpapar COVID-19 di Bali

Ini, dikatakannya memang telah diatur. “Empat tahun genap ke Tegal Suci, lima tahun ganjil ke Toya Sah. Melasti akan digelar ke Watu Klotok, Klungkung jika ada upacara Panca Wali Krama yang digelar 10 tahun sekali,” paparnya.

Widiartha mengatakan pralingga ida bhatara berjalan menuju lokasi Toya Sah pada pukul 10.00 WITA.

Kata dia, ada sebanyak 23 jempana pralingga ida bhatara yang memargi untuk melasti ke  Toya Sah dengan jarak sembilan kilometer.

Baca juga:  Jadi "OTG" Selama Pandemi COVID-19, Pekerja Pariwisata Sangat Terpuruk

Widiartha mengatakan, sebelum upacara pemelastian digelar, sehari sebelumnya telah dilaksanakan upacara nedunang pralingga ida bhatara. Upacara nedunang pralingga ida bhatara dilaksanakan sore hari. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN