
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah Provinsi Bali dan Global Green Growth Institute (GGGI) menyambut delegasi Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Korea di Denpasar, Kamis (10/4).
Kehadiran mereka untuk memperkuat kemitraan dalam bidang transportasi berkelanjutan, tak lama setelah kunjungan mereka ke Jakarta.
Salah satu tujuan dari kunjungan ini adalah dalam rangka Proyek Piloting Electric Vehicle Systems and Developing a Green Transportation Investment Roadmap in Bali (Bali E-mobility Project), yang didanai oleh KLH Republik Korea dan didukung oleh GGGI.
Proyek ini bertujuan untuk mendukung prioritas strategis Pemerintah Indonesia dalam menstimulasi investasi untuk mempercepat transportasi berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan memperkenalkan bus listrik dan secara bersamaan berkontribusi pada target Kontribusi Nasional yang Diniatkan (NDC), atau yang juga dikenal sebagai komitmen iklim. Program ini dilaksanakan bersama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dan Pemerintah Provinsi Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster mengatakan emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi di Bali telah mencapai 43% dari total tingkat emisi. Namun, Pemerintah Provinsi Bali telah mengeluarkan kebijakan, dan peraturan yang mendukung untuk menarik investasi dalam penggunaan kendaraan listrik, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaatnya.
“Transportasi yang berkelanjutan akan memberikan manfaat bagi 4,4 juta orang yang tinggal di Bali. Hal ini tidak mudah, dan diperlukan kebijakan, dan peraturan yang efektif yang memungkinkan investasi transportasi ramah lingkungan untuk mencapai tujuan ini. Kami menghargai kunjungan delegasi Korea ke pulau kami, dan kami berharap kami dapat belajar dari satu sama lain,” ujar Gubernur Bali, Wayan Koster.
Dalam kesempatan ini, delegasi Korea melakukan tur teknis di Bali untuk melihat potensi penggunaan bus. Studi kelayakan proyek yang sedang berlangsung akan membantu menentukan rute penyebaran bus listrik, jumlah dan jenis bus dan unit pengisian daya, serta lokasi depo bus listrik yang disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masyarakat Bali dan wisatawan, mengingat reputasi Bali sebagai destinasi wisata nomor satu di Indonesia.
“Selain pariwisata, Bali juga telah menjadi contoh utama kepemimpinan lingkungan dengan kebijakan inovatifnya untuk mempromosikan keberlanjutan. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Korea berkomitmen penuh untuk mendukung masa depan Bali yang berkelanjutan dan siap untuk bergabung dengan Anda dalam perjalanan penting ini,” ujar Wakil Menteri KLH Republik Korea, Lee Byounghwa.
Pengembangan ekosistem kendaraan listrik menjadi salah satu strategi kebijakan transisi energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada 2045. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang energi bersih dan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai memberikan landasan bagi rencana aksi daerah provinsi untuk mempercepat elektrifikasi kendaraan pribadi dan peluang transportasi umum.
Dalam jangka panjang, proyek ini akan menjajaki peluang pembiayaan iklim untuk mendukung elektrifikasi transportasi massal di daerah lain di Indonesia, menjadikan Bali sebagai lokasi percontohan dan contoh praktik terbaik. (Kmb/Balipost)