
DENPASAR, BALIPOST.com – Kredit usaha rakyat (KUR) menjadi salah satu tumpuan pelaku usaha mikro di Bali dalam mengembangkan usaha.
Sebab, kredit dengan suku bunga yang sebagian disubsidi pemerintah ini mampu membantu pelaku usaha dalam berekspansi dengan pembayaran kredit yang ringan tiap bulannya.
Diakui salah satu debitur BRI, Nyoman Ningsih, KUR membantu usaha pemindangan ikannya berkembang. Pemindangan adalah teknik pengolahan ikan dengan cara menggarami dan merebus ikan hingga kering.
Perempuan yang memiliki usaha di Kusamba, Klungkung ini menuturkan awal berkenalan dengan KUR.
Ia mengaku didekati salah satu mantri BRI yang menawarkan kredit dengan suku bunga cukup ringan ini, sebesar 6 persen per tahun.
“Awalnya saya meminjam Rp25 juta. Tapi setelah angsuran saya selesai, saya ditawari lagi meminjam Rp50 juta. Karena saya sudah merasakan manfaat KUR ini untuk usaha, saya setuju kembali mengajukan pinjaman,” kata perempuan yang memiliki dua anak ini.

Saat ini, dirinya sudah dua kali mengajukan pinjaman KUR di BRI. Usaha pemindangan ikannya juga berkembang berkat KUR.
Pinjaman yang diperolehnya pada periode pertama digunakan untuk melengkapi perlengkapan usahanya. Ia membeli sejumlah freezer untuk menampung beragam jenis ikan yang diperoleh dari nelayan Kusamba. “Freezer yang dibeli dari KUR ini sangat bermanfaat bagi usaha saya. Sebab dengan kulkas berkapasitas besar, saya bisa menampung stok ikan lebih banyak. Jadi kalau sedang paceklik ikan karena cuaca ekstrem, saya masih bisa melakukan pemindangan dengan mengandalkan stok yang sudah saya simpan di freezer,” paparnya.
Di periode kedua memperoleh KUR, ia mengaku memperluas tempat usahanya sehingga bisa menampung stok lebih banyak lagi. Ia pun kini berupaya memasarkan pindang ikan secara online dengan areal kirim wilayah Denpasar, Klungkung, Bangli, dan Gianyar. Selain dirinya, usaha yang awalnya ditekuni oleh ibu mertuanya itu juga melibatkan sejumlah ibu-ibu rumah tangga yang ada di wilayah desanya.
Senada disampaikan I Nyoman Sukartini. Sukartini yang menjual berbagai makanan ringan secara grosir di Pasar Sanglah Denpasar ini mengaku usahanya bisa berkembang berkat KUR.
Usanya yang buka sejak pukul 03.00 hingga 18.00 WITA ini, mampu menghasilkan keuntungan puluhan juta setiap bulannya. Pendanaan KUR digunakan sebagai modal usaha untuk menambah variasi makanan ringan yang dijualnya. “Setelah memperoleh KUR, saya membeli tambahan jenis makanan ringan untuk dijual di toko. Ini mampu menghasilkan keuntungan karena jenis dan jumlah makanan ringan yang saya sediakan bertambah,” tuturnya.
Disampaikan Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kanwil Bali, hingga 31 Desember 2024, total penyaluran KUR di Bali mencapai Rp10,86 triliun, tumbuh 23,02% (yoy), dengan penerima manfaat sebanyak 145.502 debitur, meningkat 19,5% (yoy).
Penyaluran KUR didominasi oleh skema KUR Mikro (dengan plafon kredit Rp10 juta hingga Rp100 juta), yang mencapai Rp6,89 triliun dan disalurkan kepada 120.475 debitur.
Berdasarkan sektor usaha, penyaluran terbanyak berada di sektor perdagangan besar dan eceran (41,41%), diikuti sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan (18%), serta jasa kemasyarakatan, sosial, budaya, hiburan, dan perorangan lainnya (13%).
Penyaluran KUR BRI
Sekedar diketahui, mengutip dari website BRI, penerima KUR adalah individu yang memiliki usaha produktif dan layak serta belum pernah menerima kredit/ pembiayaan investasi/modal kerja komersial, kecuali kredit konsumsi untuk keperluan rumah tangga; kredit skema/skala ultra mikro atau sejenisnya; dan/atau pinjaman pada perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau perusahaan pembiayaan berbasis digital.

BRI memiliki berbagai jenis KUR pada tahun 2025 ini, yaitu KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR TKI. Penyaluran KUR tertuju kepada nasabah yang selama ini belum pernah mendapatkan pinjaman dari bank.
Ketiga KUR tersebut sama-sama menetapkan bunga sebsar 6% per tahun. Namun setiap KUR memiliki batas plafon pinjaman yang berbeda-beda.
KUR Mikro, setiap debitur bisa mengajukan pinjaman maksimal Rp 50 juta. Sedangkan KUR Kecil bisa mendapat pinjaman mulai dari Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta.
Khusus KUR TKI, BRI akan memberikan biaya untuk keberangkatan calon tenaga kerja Indonesia (TKI) ke negara penempatan dengan plafon Rp 25 juta. Wilayah penempatan TKI antara lain Singapura, Hong Kong, Taiwan, Brunei, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.
Sepanjang tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 184,98 triliun kepada lebih dari 4 juta debitur atau pelaku UMKM di seluruh wilayah Indonesia. (Diah Dewi/balipost)
Berikut jenis dan skema KUR BRI
– Untuk tipe KUR Mikro dan KUR Kecil, ada sejumlah suku bunga yang ditetapkan sesuai dengan frekuensi peminjaman :
KUR Mikro
1. Pinjaman ke-1 : 6% efektif per tahun
2. Pinjaman ke-2 : 7% efektif per tahun
3. Pinjaman ke-3 : 8% efektif per tahun
4. Pinjaman ke-4 : 9% efektif per tahun
KUR Kecil
1. Pinjaman ke-1 : 6% efektif per tahun
2. Pinjaman ke-2 : 7% efektif per tahun
3. Pinjaman ke-3 : 8% efektif per tahun
4. Pinjaman ke-4 : 9% efektif per tahun
– Jumlah akumulasi akad dan plafon yang tersedia
A. KUR Supermikro : Tidak dibatasi
B. KUR Mikro :
1. KUR Mikro Sektor Produksi 4P (Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan) maksimal 4 kali, akumulasi plafon 400 juta.
2. KUR Mikro Selain Sektor Produksi 4P (Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan) maksimal 2 kali, akumulasi plafon 200 juta.
3. KUR Mikro Sektor Produksi 4P (Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan) maksimal 4 kali, akumulasi plafon 400 juta.
4. KUR Mikro Selain Sektor Produksi 4P (Pertanian, Perikanan, Peternakan, Perkebunan) maksimal 2 kali, akumulasi plafon 200 juta.
C. KUR Kecil : Akumulasi plafon debitur sampai dengan Rp 500 juta