
DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil karya siswa penyandang disabilitas pendengaran atau tuli dari SLB Sushrusa menarik perhatian pengunjung saat ajang SMK Festival 2025. Acara ini berlangsung 3 hari, Kamis (10/4) hingga Sabtu (12/4).4
Stand yang dikelola oleh Ni Ketut Suratini, seorang guru di SLB Sushrusa menampilkan berbagai produk hasil karya anak didiknya yang penuh warna dan keunikan.
“Yang kita pamerkan khusus karya anak-anak tuli,” ujar Suratini (36), saat ditemui di stand pameran, Jumat (11/4).
Produk-produk yang dipamerkan antara lain lukisan, gantungan kunci, tas rajut, baju, batok kelapa, dan bokor, yang semuanya merupakan hasil karya tangan anak-anak tuli.
Namun, perjalanan untuk menyiapkan pameran ini tidaklah mudah. Menurut Suratini, tantangan terbesar yang dihadapi adalah waktu persiapan yang sangat terbatas. “Acaranya dadakan, jadi kami harus mengumpulkan hasil karya anak-anak ini dengan cepat. Ini juga pertama kalinya kami mengikuti acara SMKFest, jadi kami harus beradaptasi dengan cepat,” ungkapnya.
Meskipun persiapan yang singkat, pameran karya anak-anak tuli ini berhasil menarik perhatian pengunjung. Beberapa produk yang dipamerkan, seperti tas rajut dan lukisan, mendapatkan respons positif.
Namun yang paling mencuri perhatian adalah sebuah tong sampah yang terbuat dari tutup botol. “Pengunjung banyak yang bertanya soal tong sampah dari tutup botol ini. Mereka tertarik dan bertanya berapa harganya, padahal itu bukan untuk dijual. Mereka merasa anak-anak kita sangat kreatif,” ujar Suratini dengan senyum bangga.
Keunggulan pameran ini bukan hanya terletak pada produk yang ditampilkan, tetapi juga pada semangat yang ditunjukkan oleh anak-anak tuli dalam berkarya. Karya-karya yang mereka hasilkan menjadi bukti bahwa keterbatasan tidak menghalangi untuk berkreasi dan berkarya.
Suratini berharap, di masa depan, kreativitas anak-anak tuli dapat terus berkembang dan semakin diakui. “Untuk ke depannya, saya berharap anak-anak tuli ini bisa terus berkembang dan karya mereka bisa dipamerkan di acara-acara yang lebih besar. Semoga apa yang kami lakukan bisa memberi dampak positif dan membuka peluang lebih luas bagi mereka,” harapnya. (Wahyu Widya/balipost)