
TABANAN, BALIPOST.com – Hujan mewarnai upacara pengabenan mantan wartawan Bali Post yang juga fotografer berbakat asal Desa Berembeng, Kecamatan Selemadeg, I Wayan Sumatika, Senin (14/4). Sumatika meninggal dunia pada Sabtu (5/4) akibat serangan jantung.
Almarhum mengembuskan napas terakhirnya di RS Prof. Ngoerah (Sanglah) Denpasar. Prosesi upacara pengabenan dilaksanakan di setra Desa Berembeng.
Kabar duka ini meninggalkan kesan mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tapi juga rekan seprofesi dan pecinta seni di Bali. Ini tampak dari sejumlah rekan seprofesi fotografer ikut mengiringi prosesi jalannya pengabenan.
“Dia ini (alamarhum,red() memang suka foto-foto, bahkan punya studio di rumah. Tiba-tiba kena serangan jantung dan meninggal di RS Sanglah,” ujar Made Arka (86), pihak keluarga almarhum.
Semasa hidupnya, Sumatika dikenal sebagai sosok multitalenta. Ia tak hanya piawai menulis dan membidik gambar, tetapi juga berprestasi di dunia fotografi, bahkan hingga tingkat internasional.
Selain pencinta binatang dan tanaman hias, almarhum juga gemar seni lukis dan seni suara. Dan beberapa tahun terakhir, ia aktif mengisi waktu dengan menyanyi dan mengunggah cover lagu di media sosial Facebook.
Almarhum sendiri memulai terjun di dunia jurnalistik dari Denpasar Post, sebelum bergabung di Harian Umum Bali Post.
Di sana, ia banyak menulis tentang seni dan budaya yang mewarnai halaman koran tersebut. Setelah cukup lama berkarya, ia memutuskan mengundurkan diri dan kembali ke kampung halamannya. (Puspawati/balipost)