Aksi Simbolik BEM Unud menunggu pembatalan kerja sama Unud dengan Kodam/IX Udayana, di depan Gedung Rektorat Unud Bukit Jimbaran, Senin (14/4). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Memasuki hari kelima janji Rektor Universitas Udayana (Unud) kepada BEM, Unud belum ada pembatalan perjanjian kerja sama dengan Kodam IX/Udayana.

“Terhitung sejak 8 April 2025, sekarang hari ke-5 hari kerja (Selasa, 15 April 2025,red) belum ada permohonan pembatalan perjanjian,” ungkap Ketua BEM Unur, I Wayan Arma Surya Darmaputra, saat dikonfirmasi, Selasa (15/4).

Terkait hal ini, dikatakan BEM Unud telah menggelar aksi simbolik dengan membersihkan jas almamater di depan Gedung Rektorat Unud Bukit Jimbaran, Senin (14/4).

“Kami mahasiswa Unud telah membersihkan jas almamater kami sebagai wujud upaya pembersihan nama almamater yang telah tercoreng oleh perjanjian kerjasama Unud dengan Kodam IX/Udayana,” tandasnya.

Baca juga:  Buleleng Genjot Pengembangan Desa Wisata

Arma mengatakan masih menunggu batas akhir janji Rektor Unud terkait pembatalan kerja sama dengan Kodam IX/Udayana, yaitu pada Kamis, 17 April 2025. “Kami segenap mahasiswa Universitas Udayana akan terus berkomitmen untuk mengawal perjanjian kerja sama ini hingga dibatalkan oleh kedua belah pihak!,” tegasnya.

Sebelumnya, BEM Unud menggelar dialog terbuka dengan pihak rektorat terkait penolakan kerja sama TNI dan Unud.

Hasil dari dialog tersebut, Rektorat Universitas Udayana menyetujui untuk mengajukan permohonan pembatalan kerja sama dengan pihak TNI, dalam hal ini Kodam IX/Udayana sebagaimana permintaan BEM.

Baca juga:  Tambahan Kasus Nasional Makin Turun, Kematian Akibat COVID-19 Justru Naik

Kesepakatan itu pun telah dituangkan dalam surat penyataan yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Udayana I Ketut Sudarsana dan Ketua BEM Universitas Udayana Wayan Arma Surya.

Pada pokoknya BEM menilai bahwa perjanjian kerja sama dengan TNI bukan suatu yang mendesak.

“Dari semua klausul, kita merasa Universitas Udayana dijadikan sebagai pelaksana, bukan penerima manfaat. Oleh karena itu, di luar dari substansi nela negara, karpet merah untuk Kodam dan hal-hal lain ini sungguh merugikan Universitas Udayana,” kata Arma.

Baca juga:  Longsor di Sanggulan Ambrolkan Sebuah Rumah, 10 KK Dievakuasi

Unud meneken kerja sama yang mencakup pemberian kuliah umum dari tokoh TNI tentang kebangsaan, pelatihan bela negara bersifat non-militeristik.

Kemudian, program pengabdian masyarakat bersama di bidang ketahanan pangan dan teknologi tepat guna serta meningkatkan kapasitas SDM prajurit aktif melalui akses program strata satu (S1), strata dua atau magister (S2), dan program doktor atau S3 di Unud. Kerja sama tersebut ditentang oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN