
DENPASAR, BALIPOST.com – Ratusan siswa SMP di Buleleng dilaporkan belum mampu membaca dengan lancar. Isu ini sontak memicu perhatian publik dan menjadi sorotan tajam terhadap kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Terkait hal ini, Ketua DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahayadnya justru mengaku baru mengetahui kabar tersebut. Dikatakan, hal tersebut juga belum ada laporan ke DPRD Bali. Kendati demikian, pria yang akrab disapa Dewa Jack ini berjanji akan segera berkoordinasi dengan Bupati Buleleng.
“Mohon maaf, saya baru dengar hari ini. Tapi saya akan koordinasikan dengan Bupati Buleleng secepatnya,” tandas Dewa Jack, Selasa (15/4).
Selain itu, ia juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan di Bali. Ia berharap kasus ratusan siswa SMP tak lancar membaca itu hanya terjadi di daerah Buleleng saja, tidak di daerah lainnya di Bali. “Iya tentu dalam konteks ini kan Dinas Pendidikan. Saya koordinasikan lebih lanjut, saya minta informasi ke Pak Bupati dulu. “Mudah-mudahan hanya di Buleleng saja,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster mengaku persoalan ini sudah ditangani Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra. “Sudah ditangani oleh Bapak Bupati,” ujarnya singkat saat ditemui usai Rapat Paripurna ke-15 DPRD Bali, di Gedung DPRD Bali, Selasa (15/4).
Sebelumnya, Plt. Kepala Disdikpora Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, mencatat bahwa dari total 34.062 siswa SMP, sebanyak 155 tidak bisa membaca sama sekali dan 208 tidak lancar membaca. Akar masalahnya beragam.
Mulai dari disleksia, trauma masa kecil, kekerasan dalam rumah tangga, pembelajaran jarak jauh saat pandemi, hingga minimnya dukungan keluarga dan ketakutan guru terhadap jeratan hukum. (Ketut Winata/balipost)