Pedagang daging babi di Pasar Kreneng sedang melayani pembeli, Rabu (16/4). (BP/Wahyu Widya)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jelang Hari Raya Galungan, para pedagang daging babi di Pasar Kreneng mulai merasakan peningkatan aktivitas, meski harga daging babi saat ini masih terbilang stabil.

Menurut salah satu pedagang daging babi, Luh De Surabrati (60) harga daging babi segar saat ini masih berada di kisaran Rp100 ribu per kilogram. “Harga masih stabil, belum naik. Bagian kulit Rp90 ribu, tulang iga dan tulang punggung Rp100 ribu, sedangkan tulang ekor Rp50 ribu,” ujarnya, Rabu (16/4).

Perempuan asal Karangasem ini memperkirakan kenaikan harga baru akan terjadi pada H-1 Galungan, dengan potensi kenaikan sekitar Rp5 ribu secara keseluruhan.

Permintaan tertinggi, lanjut Luh De, biasanya terjadi pada bagian tulang, kulit, dan urutan. Ia mengatakan bahwa penjualan ekor babi lebih bergantung pada jumlah pesanan yang masuk.

Baca juga:  Nyuri, Empat IRT Dituntut Dua Tahun Penjara

“Sekarang ekonomi masyarakat masih fokus ke banten dan sesajen. Jadi tergantung situasi konsumen nanti,” ujarnya.

Ia berharap tahun ini keuntungan bisa meningkat meski kondisi ekonomi belum terlalu mendukung.

Sementara itu, Kotyani (56), pedagang dari Sidakarya, Denpasar, juga mengungkapkan bahwa kenaikan harga daging menjelang Galungan sudah menjadi hal yang biasa. “Samsam paling mahal, Rp110 ribu per kilo. Yang lainnya seperti punggung, kulit, dan tulang di harga Rp100 ribu,” katanya.

Meski begitu, ia mengaku penjualan masih berjalan normal.nKotyani menyebutkan, permintaan paling tinggi saat ini ada pada bagian paha.

Baca juga:  Pemerintah Mesti Tegas Tangani Kerusakan Danau

Jika di hari biasa ia bisa menjual sekitar tiga ekor babi, saat Galungan bisa meningkat hingga lima sampai enam ekor. Ia berharap harga babi bisa turun agar penjualan semakin meningkat dan target tahun ini tercapai.

Berbeda dengan dua pedagang sebelumnya, Dewi (60), pedagang asal Singaraja, mengatakan bahwa menjelang Galungan harga memang naik, namun tidak signifikan. “Paling naiknya cuma Rp5 ribu atau Rp10 ribu,” ungkapnya.

Ia merinci harga daging saat ini: daging babi Rp100 ribu, kulit Rp80 ribu, tulang dan kaki Rp100 ribu, samsam Rp110 ribu, serta hati, lemak, usus masing-masing Rp30 ribu. Tetelan dijual seharga Rp75 ribu.

Baca juga:  Menjadi Partai Stabil dan Dewasa

Permintaan tertinggi menurut Dewi adalah bagian lulur dan paha. Jelang Galungan, jumlah babi yang dipotong bisa mencapai sepuluh ekor, naik dari lima hingga enam ekor di hari biasa.

Namun, ia mengeluhkan adanya kesulitan dalam mendapatkan pasokan babi. “Saya biasanya dapat dari Pesanggaran,” ucapnya.

Ia berharap jualannya bisa laku dan mampu mencapai target penjualan tahun ini.

Meskipun masing-masing pedagang menghadapi tantangan berbeda, ketiganya tetap optimis menatap perayaan Galungan. Dengan stabilnya harga dan meningkatnya permintaan, mereka berharap momen ini dapat membawa berkah di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. (Wahyu Widya/balipost)

BAGIKAN