
MANGUPURA, BALIPOST.com – Sepekan jelang perayaan Hari Suci Galungan, harga berbagai perlengkapan upacara seperti bunga, pejati, dan canang mengalami kenaikan. Hal ini dirasakan langsung oleh para pedagang dan pembeli di pasar tradisional.
Ni Made Adriani (30), pedagang bunga asal Denpasar, mengungkapkan bahwa beberapa jenis bunga yang biasa digunakan dalam persembahyangan mengalami lonjakan harga. “Pacah 15 ribu per kilogram, mitir 20 ribu per kilogram, sandat 40 ribu per kilogram, cempaka 35 ribu untuk 50 pcs,” ujar Adriani saat ditemui d kiosnya, Abiansemal, Badung pada Rabu (16/4).
Ia juga menambahkan bahwa memang terjadi kenaikan harga menjelang Galungan.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh Bu Pani (41), pedagang asal Abiansemal yang menjual pejati dan canang. Ia menyebutkan bahwa harga pejati saat ini berkisar antara Rp70.000 hingga Rp75.000.
“Saat ini harga pejati sedang mengalami kenaikan,” jelasnya.
Ia menambahkan harga pejati ini mengalami kenaikan sekitar 10-12 persen dari hari biasanya dikarenakan kenaikan harga bahan pokok seperti kelapa, telur, dan janur di pasaran.
Untuk canang, Bu Pani menjelaskan ada kenaikan harga, khususnya pada jenis yang belum dihias. “Ada, saat ini harga canang sedang mengalami kenaikan,” ucapnya.
“Untuk harga canang yang sudah dihias dengan isian 25 pcs per bungkus saat ini masih dengan harga normal yaitu 16.000 rupiah, akan tetapi untuk canang yang belum dihias dengan isian 50 pcs mengalami sedikit kenaikan yang biasanya dibanderol dengan harga 20.000, saat ini harganya mencapai 25.000 – 30.000,” tambahnya. (Pande Paron/balipost)