
MANGUPURA, BALIPOST.com – Saat liburan di Bali, pria asal Sumatera Utara (Sumut) berinisal HRS diduga jadi korban hipnotis, Kamis (17/4).
Dua pelaku mengelabui korban dengan berpura-pura mengajak berbisnis hingga mengakibatkan korban mengalami kerugian Rp 102,3 juta.
Menurut sumber para pelaku diduga sengaja mencari sasaran para tamu yang menginap di hotel kawasan Kuta karena yakin berkantong tebal.
“Saat itu korban sendirian dan menikmati suasana di dekat lobi hotel. Sedangkan istrinya berada di kamar,” sebut sumber, Jumat (18/4).
Awalnya datang satu pelaku mengaku berasal dari Brunei Darussalam. Selanjutnya pelaku mengajak korban ngobrol.
Tak lama berselang, datang pelaku lainnya warga Indonesia. Setelah lama mengobrol, kedua pelaku berbicara tentang bisnis. Awalnya korban hanya manggut-manggut dan lebih banyak diam.
Kedua pelaku kompak minta saran kepada korban sebagai saksi untuk meyakinkan adanya bisnis jual beli tersebut. Bahkan, korban diajak untuk ikut pergi ke ATM di Jalan Sunset Road, Kuta, supaya bisa menyaksikan mereka bertransaksi.
Saat di ATM tersebut korban diduga dihipnotis sehingga menuruti kemauan kedua pelaku. “Saat di sana korban disuruh mengakses kartu ATM salah satu pelaku,” ungkapnya.
Guna mempercepat transaksi, pelaku minta korban menyimpan uang transaksi mereka. Bahkan pelaku menjanjikan akan memberikan satu HP apabila korban bersedia menyimpan uang transaksi tersebut..
Berdalih uang transaksi nilainya besar, para pelaku minta korban menyerahkan kartu ATM-nya serta menunjukkan nominal saldo tabungannya. Korban menyetujui semua sehingga tanpa sadar menyerahkan kartu ATM miliknya dan bersedia transaksi. Usai transaksi korban balik ke hotel, sedangkan para pelaku langsung kabur.
Sesampainya hotel, korban bertemu istrinya dan menceritakan perihal transaksi yang dialaminya tersebut. Korban menyuruh istrinya mengecek M-banking lantaran para pelaku sudah mentransfer sejumlah uang ke ATM-nya.
Mereka kaget bukannya bertambah, uang tabungannya Rp 102,3 juta hilang. Korban langsung melapor ke Polresta Denpasar.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi belum bisa dikonfirmasi terkaitperistiwa tersebut. (Kerta Negara/balipost)