Seorang peternak sedang melihat babi peliharaannya. Jelang Galungan, harga babi hidup mencapai Rp 52.000 hingga Rp 53.000 per kilogram. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jelang Galungan, harga babi hidup mencapai Rp 52.000 hingga Rp 53.000 per kilogram.

Harga ini diprediksi akan meningkat mendekati Penampahan Galungan, Selasa (22/4). Namun Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Bali bersama desa adat menyepakati maksimal harga babi mencapai Rp55.000 per kilogram berat hidup.

Ketua GUPBI Bali, I Ketut Hari Suyasa saat diwawancarai, Jumat (18/4) mengatakan, jelang Galungan beberapa desa adat di Bali terutama Tabanan dan Gianyar membuat kesepatan harga babi.

Baca juga:  Jelang Galungan, Napi Rutan Negara Dapat Daging Babi

Beberapa di antaranya juga ada yang menghubungi GUPBI meminta saran harga dan disepakati paling tinggi Rp55.000 per kilogram.

Ia berharap kenaikan harga babi jelang hari raya umat Hindu ini tidak begitu signifikan. “Dengan harga Rp55.000 ini sudah cukup membuat peternak kita tersenyum. Kita juga berharap agar pelaku serapan termasuk masyarakat juga bisa tersenyum dengan harga ini,” katanya.

Tingginya harga babi, kata Suyasa, masih dipengaruhi oleh banyaknya permintaan babi Bali. Terutama untuk pengiriman ke Sulawesi dan Kalimantan yang selama 2 tahun terakhir mampu memberikan harga yang baik bagi peternak.

Baca juga:  Inflasi Agustus Terendah 4 Tahun Terakhir, Denpasar Lampu Merah

Terkait populasi, pria asal Badung ini mengatakan, masih aman.

“Kalau data pasti populasi terbaru yang valid kita tidak punya. Terakhir 2 tahun lalu itu populasi mencapai 1,6 juta ekor. Saat ini kita lihat dari situasi penjualan dan pembelian, tidak ada panic buying atau panic selling, jadi kami simpulkan populasi aman,” imbuhnya. (Widiastuti/bisnisbali)

BAGIKAN